TRIBUNNEWS.COM - Ada sebuah rekor tragis yang diukir Shi Yuqi setelah tersingkir di babak perempat final badminton tunggal putra Olimpiade Paris 2024. Shi Yuqi coreng wajah badminton China.
Kekalahan tak terduga datang dari Shi Yuqi, yang pada cabang olahraga badminton tunggal putra Olimpiade Paris 2024 menjadi unggulan pertama.
Bayangan Shi Yuqi menjaga dominasi kontingan badminton China di Olimpiade kali ini, mendadak buyar. Adalah andalan Thailand, Kunlavut Vitidsarn, yang menghancurkan mimpi Shi Yuqi untuk menyabet medali emas, Sabtu (3/8/2024) dini hari WIB.
Yang membuat kekalahan tersebut terlihat lebih miris adalah perolehan skor dan cara main Shi Yuqi.
Dalam 45 menit, Shi Yuqi dibuat tak banyak berkutik hingga menelan kekalahan cukup telak dalam dua gim langsung, 12-21, 10-21.
Jika melihat catatan rekor pertemuan, Shi jelas lebih unggul dari Vitidsarn dengan memenangi tiga dari empat pertemuan yang telah mereka lakoni.
Bahkan salah satunya terjadi di final French Open 2024, Maret lalu, saat kompetisi BWF World Tour Super 750 itu juga digelar di Porte de La Chapelle Arena, sebagai bagian dari uji coba venue baru untuk Olimpiade Paris 2024.
Ini adalah kekalahan Shi yang benar-benar tak terduga.
Apalagi dilihat dari cara bermainnya, pemain 28 tahun itu benar-benar kesulitan menemukan ritme permainan dia sendiri.
Bukan perkara teknis atau lapangan, lebih ke arah mental yang mengindikasikan bahwa Shi menjalani laga dengan menghadapi tekanan besar.
Maklum, dia jadi satu-satunya wakil tersisa setelah kompatriotnya Li Shi Feng juga tak terduga kalah dari Loh Kean Yew (Singapura) pada babak 16 besar.
Baca juga: Jadwal Badminton Semifinal Tunggal Putra Olimpiade Paris 2024: Viktor Axelsen Dikepung 3 Wakil Asia
Dirangkum dari laman Badmintontalk, tersingkirnya Shi Yuqi bak tamparan keras bagi kontingen badminton China, khususnys sektor tunggal putra.
Sebab, untuk kali pertama China tidak mendapatkan medali badminton Olimpiade nomor tunggal putra sejak tahun 2004 alias 20 tahun silam.
Yap, setelah 20 tahun, China gagal menempatkan wakilnya di nomor tunggal putra untuk meraih keping medali. Jangankan medali, China di sektor tersebut tidak mempunyai wakil pada babak semifinal.