"Acara penyambutan ini dirancang untuk memberikan penghargaan yang layak bagi mereka dan merayakan setiap semangat dan dedikasi para olimpian,” paparnya.
Komitmen Medali Olimpiade yang Akan Datang
Pada kesempatan yang sama, Diananda Choirunisa mengungkapkan kebanggaannya dapat berkompetisi di level tertinggi dan berbagi perasaannya saat kembali ke tanah air.
Animo dukungan yang masif dari rakyat Indonesia membuatnya makin bersemangat untuk terus berlatih dan mendapatkan medali di olimpiade dan perhelatan penting level dunia lainnya.
“Berkaca dari pertandingan-pertandingan saya, sebenarnya target saya emas," ungkap Diananda.
"Tetapi ya tahu sendiri ya, mungkin Allah punya rencana lain dan kembali ke tanah air dengan pencapaian ini sangat berarti bagi saya dan seluruh tim. Kami sangat bersyukur atas dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, Diananda juga bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak yang menjadi suntikan semangat bagi dirinya dan atlet Indonesia lainnya dalam berkompetisi di ajang multi-event terbesar di dunia.
“Terima kasih kepada Aice yang telah mendukung kami, para atlet Indonesia, yang berjuang di Olimpiade Paris 2024. Dukungan penuh dari Aice memberikan semangat tambahan kepada kami selama pertandingan," kata Diananda.
Langkah Diananda terhenti di perempat final, setelah kalah dramatis dari atlet Perancis Lisa Barbelin.
Kendati demikian, sebelum Olimpiade, Diananda telah menorehkan banyak prestasi seperti medali emas di SEA Games Kuala Lumpur dalam kategori individu putri dan medali perak dalam kategori beregu campuran.
Di tahun 2018, dia juga memenangkan medali perak pada Asian Games Jakarta-Palembang dalam kategori beregu campuran bersama Riau Ega Agatha.
Sementara itu, bagi atlet dayung La Memo, persaingannya di Olimpiade kali ini lebih ketat.
Atlet berusia 29 tahun itu menutup kiprahnya di Olimpiade Paris 2024 dengan posisi ketiga dalam final E.
La Memo terpaut tipis dari posisi pertama saat menjalani perlombaan terakhirnya dalam final E nomor single sculls putra.