News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade Paris 2024

Warna Medali Perunggu Atlet AS Luntur, Bahan Baku Berasal dari Besi Bekas Menara Eiffel

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet skateboard asal Amerika Serikat, Nyjah Huston, saat pamer medali perunggu yang diperolehnya dari Olimpiade Paris 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Kontroversi datang dari curahan hati atlet skateboard Amerika Serikat (AS), Nyjah Huston, yang mengakui warna medali perunggu Olimpiade Paris 2024 miliknya luntur.

Selain itu, faktanya medali Olimpiade Paris 2024 baik itu emas, perak, dan perunggu, dibuat dari campuran besi bekas menara Eiffel.

Nyjah Huston sukses meraih medali perunggu pada cabang olahraga (cabor) skateboard, setelah kalah dari Yuto Horigame (Jepang) dan Jagger Eaton (AS).

Hasil tersebut melengkapi pencapaian atlet berusia 29 tahun tersebut setelah menyabet 12 medali emas di X Games dan enam emas dari Kejuaraan Dunia Skateboard.

Akan tetapi hanya beberapa hari setelah pulang dari Prancis, Nyjah Huston mengaku kaget. Sebab warna di medalinya mendadak luntur.

Pasalnya, medali perunggu Olimpiade 2024 yang didapatkan Huston tampak terkelupas dan kehilangan warna.

Atlet kelahiran California itu lalu membagikan kepada publik soal medali perunggunya yang warnanya memudar di media sosial Instagram.

"Medalinya terlihat sangat bagus kala masih baru," kata Nyjah Huston, dikutip dari laman Dailymail.

"Namun itu berubah, tampilannya menjadi lebih buruk setelah saya membiarkannya menempel di kulit saya karena keringat dan membiarkan teman-teman saya memakainya," katanya.

"Tampaknya kualitasnya (medali perunggu Olimpiade 2024) tidak setinggi yang Anda kira," tambah dia.

Nyjah Huston lalu mengungkapkan kualitas medali untuk Olimpiade 2024 tampak seperti dipakai setelah berperang.

Baca juga: Indonesia Berpeluang Menambah Pundi-pundi Emas di Olimpiade Paris 2024, Intip Jadwal Tandingnya

"Bagian depannya mulai terkelupas sedikit. Saya tidak tahu, medali Olimpiade, kita harus meningkatkan kualitasnya," ungkap dia.

"Medali itu tampak seperti medali yang digunakan untuk berperang," kata atlet kelahiran 1994 itu.

Kini yang menjadi pertanyaan, apa bahan yang digunakan untuk membuat medali pada Olimpiade kali ini? BBC memberikan jawabannya.

Dalam artikel yang dirilis BBC, 22 Juli lalu menjelaskan berat keping medali emas bagi sang juara pada Olimpiade 2024 mencapai 529 gram, namun tidak semua berupa logam mulia.

Hanya enam gram saja yang merupakan emas atau sekitar 1,3 persen dari total berat medali. Sementara sisanya adalah perak murni seberat 505 gram dan besi seberat 18 gram.

Secuil emas yang berupa pelat diletakkan di atas inti perak.

Setiap medali emas, perak, dan perunggu Olimpiade 2024 terbuat dari besi Menara Eiffel.

Besi yang digunakan adalah besi tua sisa hasil renovasi dan perbaikan ikon Prancis tersebut sejak pembangunan awal pada 1889.

Oxford Economics memperkirakan nilai medali emas Olimpiade Paris adalah 950 euro atau sekitar Rp16,5 juta, namun nilainya pada masa depan diprediksi meningkat lantaran besi dari rangka asli Menara Eiffel.

Medali perak memiliki berat 525 gram dengan bahan perak (507 gram) dan besi (18 gram).

Sementara medali perunggu Olimpiade 2024 memiliki berat 455 gram dengan bahan tembaga (415 gram), zinc (22 gram) dan besi (18 gram).

Medali Olimpiade 2024 Paris didesain perusahaan perhiasan ternama, Chaumet, yang dimiliki oleh LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini