News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

China Minta An Se-young Dinaturalisasi Gegara Konflik dengan Federasi Badminton Korea

Penulis: Niken Thalia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

China Minta An Se-young Dinaturalisasi Gegara Konflik dengan Federasi - An Se-young (Korea) saat merayakan kemenangannya atas Akane Yamaguchi (Jepang) di perempat final Olimpiade Paris 2024.

TRIBUNNEWS.COMĀ - Efek geger antara An Se-young dengan Federasi Badminton Korea (BKA) masih berbuntut panjang.

Badminton Lovers hampir di seluruh dunia menyoroti permasalahan antara An Se-young dan BKA setelah si bocah ajaib merebut emas Olimpiade Paris 2024.

Sorotan ini tak luput dari warganet China yang justru ramai-ramai meminta An Se-young agar dinaturalisasi ke Negeri Tirai Bambu.

Dirangkum dari Sedaily yang mengutip Weibo dan Baidu, kata kunci yang paling kencang adalah 'An Se-young membombardir Asosiasi Bulu Tangkis Korea'.

Keinginan publik China untuk menaturalisasi An Se-young karena pernyataanya yang tidak ingin bermain bersama Pelatnas dalam naungan BKA.

Tunggal putri no 1 dunia asal Korea, An Se-young ketika berlaga di ajang bertajuk Olimpiade Paris 2024. (Instagram @official_bka)

Nama atlet Korea yang dinaturalisasi China adalah Lin Xiaojun yang bernama asli Lim Hyo-jun juga turut di seret.

Adapun beberapa obrolan dalam jejaring media sosial China tersebut adalah;

"Mari kita bicara dengan Lin Xiaojun (Lim Hyo-jun, seorang atlet Korea yang menjadi warga negara Tiongkok yang dinaturalisasi)."

"China menyambut pemain tingkat tinggi."

"Bergabung dengan tim nasional China."

"Mari kita naturalisasi An Se-young sesegera mungkin."

"Sponsor apa pun (untuk An Se-young dimungkinkan di China."

Keramaian efek statement An Se-young ditanggapi oleh presiden Dewan Olahraga Korea, Lee Ki-heung lewat Radio CBS.

"Ini terlalu berlebihan. Sangat tidak pantas untuk dibicarakan selama Olimpiade," papar Lee.

Baca juga: An Se-young dan Federasi Badminton Korea Diperiksa Hari Ini, 4 Kasus Diselidiki

An Se-young yang paham statemennya jadi kemana-mana langsung minta maaf lewat Instagram pribadinya.

Dia mengaku salah karena ungkapannya setelah merebut emas merusak momen suka cita warga Korea.

"Saya akan memberi tahu Anda pemikiran dan posisi saya setelah Olimpiade selesai dan semua atlet telah diberi ucapan selamat yang cukup. Setelah banyak usaha, saya tampil baik di panggung Olimpiade," tulis Se-young.

"Saya merasa sangat menyesal untuk para pemain yang berjuang di Olimpiade ini. Karena ucapan saya, momen yang seharusnya dirayakan dan dihormati semaksimal mungkin, malah menutupi segalanya seperti tsunami."

An Se-young dan BKA diperiksa Kemenpora Korea

An Se-young dan Federasi Badminton Korea (BKA) akan diperiksa oleh Kemenpora Korea hari ini Senin (12/8/2024).

Buntut dari pernyataan An Se-young setelah mendapat medali emas di Olimpiade Paris 2024 hingga respons dari BKA membuat Kemenpora melakukan penyelidikikan.

Kemenpora Korea telah mengantongi 4 kasus yang akan diselidiki dari BKA serta atlet yang bersangkutan yakni An Se-young.

Adapun penetapan empat kasus yang akan diperiksa oleh Kemenpora tersebut atas dasar ingin memperbaiki sistem yang ada di salah satu asosiasi olahraga.

Pihak Kemenpora menegaskan akan bersikap netral tanpa memihak siapapun dengan harapan tidak meninggalkan kecurigaan dari masyarakat.

"Kami akan melakukannya secara ketat agar tidak meninggalkan kecurigaan (dari) masyarakat, dan kami akan melakukannya berdasarkan prinsip keadilan tanpa memihak salah satu pihak," ungkap pihak Kemenpora dilansir Naver Sports.

Terkait paparan 4 kasus yang akan dikulik Kemenpora nanti, mereka mepaparkannya satu persatu sebagaimana dikutip dari Naver Sports.

Faktor pertama yang akan diselidiki terkait keadilan dari BKA ketika melakukan seleksi atlet yang layak masuk ke Pelatnas.

Kemudian juga akan ada penyelidikan terkait pelatih pribadi yang berhak didapatkan untuk atlet Pelatnas.

"Pertama, keadilan proses seleksi timnas dan efisiensi pelatihan dan dukungan kompetisi."

"Selain itu, meskipun tidak ada peraturan yang jelas di sebagian besar cabang olahraga, termasuk bulu tangkis, kami juga melihat perlunya pelatih pribadi untuk berpartisipasi dalam kursus pelatihan tim nasional, yang pada praktiknya dilarang."

"Kedua, apakah metode kontrak sponsorship asosiasi apakah ada keseimbangan antara asosiasi dan pemain?"

"Ketiga, rasionalitas sistem yang membatasi pebulu tangkis untuk mengikuti kompetisi internasional."

"Keempat, adakah yang tidak masuk akal dalam sistem gaji pemain?"

Baca juga: Legenda Badminton Korea Bela Federasi, Sayangkan Kritik An Se-young setelah Raih Emas

Menariknya investigasi yang akan dilakukan oleh Kemenpora nanti dengan empat kasus yang akan diselidiki bukan hanya tertuju pada pengurus dan An Se-young saja.

Akan tetapi sebagaimana diungkap oleh Lee Jeong-woo selaku kepala investigasi akan menanyai kepada seluruh atlet penghuni Pelatnas.

"Tidak hanya An Se-young, tetapi semua pemain kami dapat mengatakan apa yang ingin mereka katakan," papar Lee.

"Merupakan tugas bagi Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata serta organisasi olahraga untuk mendengarkan suara para pemain."

"Pertanyaan mendasar dari penyelidikan ini adalah apakah asosiasi melakukan tugasnya untuk para pemain," tukasnya.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini