TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik memberikan pengakuan menarik terkait sosok yang ia teladani di dunia badminton.
Sosok yang ingin diteladani Aaron/Soh ternyata tak lain ialah ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ganda putra peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu mengaku takjub dengan pesona yang dimiliki Ahsan/Hendra.
Salah satu alasan yang membuat Aaron/Soh kagum dengan The Daddies ialah konsistensi keduanya bersaing di level tertinggi.
Bahkan ketika usia The Daddies tidak muda lagi alias telah memasuki usia kepala tiga, keduanya masih bermain konsisten.
Diketahui, usia Mohammad Ahsan sendiri sudah 36 tahun, sedangkan Hendra Setiawan lebih tua lagi yakni 39 tahun.
Meskipun sudah berusia senja, Ahsan/Hendra masih saja tetap mampu bersaing di level tertinggi badminton ganda putra.
Bahkan tak jarang, The Daddies tampil kesetanan selayaknya anak muda yang ambisius mengejar prestasi di setiap turnamen.
Baca juga: Update Ranking BWF 2024: Gregoria Naik Satu Peringkat usai Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024
Benar saja, berbagai gelar juara bergengsi pun masih tetap mampu diraih The Daddies di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Termasuk gelar juara dunia 2019 yang pernah dimenangkan The Daddies dikala usianya sudah menyentuh kepala tiga.
Berkaca dari hal itulah, Aaron/Chia ingin meniru profesionalitas dan konsistensi The Daddies dalam meniti kariernya.
"Aaron dan saya selalu ingin mempertahankan kemitraan ini selama mungkin," ujar Soh Woii Yik dilansir The Star.
"Karena kami tahu potensi untuk melangkah lebih jauh,"
"Kami merasa belum mencapai puncak, kami ingin memenangkan turnamen besar lainnya,"
"Kami ingin menjadi seperti Hendra dan Ahsan, khusus Hendra bahkan dirinya telah memenangkan semua gelar utama badminton," tukasnya.
Lebih lanjut, Soh Woii Yik menyadari bahwa kemitraan yang selama ini ia jalin dengan Aaron Chia belum sepenuhnya konsisten.
Hal itu diperkuat dengan fakta bahwa Aaron/Chia belum sepenuhnya mampu meraih gelar bergengsi di turmanen tertentu.
Meskipun mampu mengamankan dua medali perunggu dalam dua edisi keikutsertaannya di ranah Olimpiade.
Soh Woii Yik mengaku hal itu belum cukup memuaskan kemitraannya di dunia badminton.
"Ya kami memang sudah memperoleh medali di semua turnamen utama," jujur Soh Woii Yik.
"Tetapi kami tidak memperoleh emas atau juara di setiap kompetisi dan kami ingin melakukan hal yang lebih baik lagi,"
"Kami ingin memberikan segalanya dalam setiap laga, tapi terkadang kami kalah di beberapa momen krusial,"
"Semua pasangan memang punya kelebihan masing-masing, untuk menjadi kuat, kita perlu meningkat terus," tukasnya.
Melihat ranking BWF teranyar khususnya sektor ganda putra, peringkat apik ditempati Aaron/Soh setelah meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024.
Pasangan ganda putra terbaik Malaysia itu kini menempati urutan ketiga di ranking BWF 2024 per Agustus.
Duet Aaron/Soh hanya kalah dari Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dan Kim Astrup/Anders Rasmussen (Denmark) yang berada di posisi dua teratas.
Layak dinanti seperti apa konsistensi yang bakal diperlihatkan Aaron/Soh dalam kariernya di dunia badminton?
Update Ranking BWF 2024 Sektor Ganda Putra:
1. Liang Weikeng/Wang Chang (China) - 107798
2. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) - 96453
3. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) - 93415
4. Kang Minhyuk/Seo Seungjae (Korea) - 91515
5. Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) - 91470
6. Fajar Alfian/Rian Ardianto (Indonesia) - 80577
7. He Jiting/Ren Xiangyu (China) - 78881
8. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) - 76959
9. Lee Yang/Wang Chilin (Taiwan) - 73698
10. Liu Yuchen/Ou Xuanyi (China) - 71730
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)