TRIBUNNEWS.COMĀ - Menuju gelaran Japan Open 2024, menarik jika mengulas prestasi kontingen Merah-Putih saat beraksi di turnamen super 750 tersebut tahun lalu.
Dua nama yang tergabung di sektor tunggal, ada Jonatan Christie dan Gregoria Mariska yang menggunakan Japan Open kala itu jadi panggung pertunjukkan keduanya.
Jojo sukses dengan capaian finalnya meski pada akhirnya dikalahkan oleh raja bulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen di Negeri Sakura.
Sedangkan Jorji mampu mencapai semifinal turnamen super 750 pertamanya sepanjang sejarah dia berkarier.
Kendati pada akhirnya Jojo maupun Jorji tidak mendapat gelar juara, setidaknya kiprah apik itu jadi modal menatap edisi kali ini.
Terlebih Japan Open 2024 merupakan turnamen pertama setelah gelaran Olimpiade Paris 2024 rampung.
Praktis diharapkan hasil buruk Jojo bisa terobati, dan konsistensi Jorji dengan perunggunya bisa ditingkatkan lagi di Japan Open 2024.
Kembali mengulas kiprah keduanya pada edisi 2023, Jojo dan Jorji kala itu datang di Japan Open dengan rapor buruknya.
Dirangkum BWF, Jojo melempem setelah menjuarai Indonesia Open edisi pada saat itu.
Jorji sama dengan kompatriotnya yang memble setelah juara Spain Masters kala itu.
Kritikan dan lainnya jelas dilayangkan kepada dua jagoan Indonesia menuju perhelatan super 750.
Apalagi kala itu Japan Open masuk dalam turnamen yang bisa dikatakan ajang 'pemanasan' pemain elite sebelum mentas di Kejuaraan Dunia.
Beruntung Jojo dan Jorji di saat kompatriotnya berguguran di babak-babak awal bisa bicara banyak di Japan Open.
Baca juga: Viktor Axelsen Tambah Daftar Pebulu Tangkis Mundur dari Japan Open 2024
Disayangkan memang keduanya tak mampu melenggang hingga meraih gelar juara.