Terbaru, Rabu (14/8/2024) malam WIB, PBVSI akhirnya membuat klarifikasi. Dalam unggahannya di media sosial, Pengurus tertinggi pervolian di Indonesia ini mengungkapkan alasan mengapa Megawati dan kolega batal berpartisipasi di Vietnam.
"Sebagai organisasi olahraga, PP PBVSI merasa perlu mengakomodir permintaan para Pengurus Provinsi (Pengprov), yang mengharapkan agar para pemain, yang akan bertanding di PON memiliki waktu cukup untuk menjalani TC dan persiapan lainnya."
"Dengan pertimbangan tersebut, PP PBVSI mengambil keputusan sebagai berikut:
Timnas (Voli) Putri mengikuti try-out luar negeri dalam ajang SEA V League di Vietnam dan Thailand, memutuskan untuk tidak berpartisipasi di VTV Cup 2024,
karena turnamen tersebut merupakan ajang ekshibisi yang diselenggarakan oleh Vietnam Television dan tidak termasuk kalender resmi South East Asia Volleyball Association (SAVA)," terang PBVSI melanjutkan.
Apa yang disampaikan dalam rilis PBVSI, faktanya bertolak belakang dengan keinginan pelatih Timnas voli putri Indonesia, Chamnan Dokmai.
Pelatih asal Thailand ini menginginkan srikandi voli Merah Putih lebih banyak tampil di turnamen Internasional.
"Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri."
"Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan," kata pelatih asal Thailand itu.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, Timnas voli putri Indonesia jelas mengalami degradasi prestasi.
Faktanya pada AVC Cup Volleyball Championship for Women 2023, Wilda cs mampu mengakhiri kompetisi resmi Konfederasi Bola Voli Asia itu di peringkat kedua.
Hasil tersebut menunjukkan bagaimana secara kualitas, Timnas voli putri Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk bersaing di lingkup Asia.
Namun ketika tampil di ajang yang notabene-nya 'di bawah' AVC, yakni SEA V League, justru Timnas voli putri Indonesia mengalami penurunan performa, seperti yang terjadi di tahun ini.
(Tribunnews.com/Giri)