Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo sebelum ikut arak-arakan kontingen Indonesia menuju Istana Merdeka turut mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.
Permohonan maaf disampaikan karena arak-arakan dilakukan pada hari kerja bukan di hari Sabtu/Minggu.
“Saya ingin memohon maaf kepada masyarakat karena banyak sekali yang komentar pertama kenapa tidak dilakukan saat Sabtu-Minggu ataupun saat Car Free Day karena para kontingen dan para atlet baru tiba dari Paris dua malam lalu,” kata Menpora.
Para atlet diberikan waktu sehari untuk istirahat bersama keluarga serta menunggu kecocokan jadwal dengan Presiden RI.
"Alhamdulillah Bapak Presiden langsung menerima hari ini agar setelah ini para atlet bisa kembali berlatih dan juga para atlet bisa kembali pergi untuk melakukan kejuaraan di tingkat regional dan dunia lainnya,” sambungnya.
Rute arak-arakan melewati Simpang Susun Semanggi, Jalan Sudirman (Bundaran HI) hingga terakhir ke Istana Kepresidenan dan diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Motivasi Tingkatkan Prestasi
Negara memberikan bonus kepada atlet dan bagi para pelatih yang turut berjuang mengharumkan nama bangsa.
Untuk peraih medali emas, Presiden memberikan bonus sebesar Rp6 miliar untuk masing-masing atlet.
Peraih medali perunggu, presiden memberikan bonus sebesar Rp1,65 miliar.
"Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang membanggakan ini, pemerintah telah menyiapkan bonus sebesar Rp6 miliar untuk meraih medali emas. Rp1,65 miliar untuk peraih medali perunggu," kata Jokowi.
Presiden memberikan bonus sebesar Rp2,75 miliar untuk pelatih yang atletnya meraih medali emas.
Pelatih yang atletnya meraih medali perunggu, mendapatkan bonus Rp675 juta.
Tidak hanya itu Presiden juga memberikan bonus kepada atlet, meski tak meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
Para atlet yang berlaga di Olimpiade masing-masing atlet mendapatkan bonus senilai Rp250 juta.