TRIBUNNEWS.COM - Konflik An Se-young dengan Federasi Badminton Korea (BKA) menemui titik terang, Rabu (28/8/2024).
An Se-young yang menyuarakan pendapatnya untuk merubah sistem di Pelatnas sejak memenangkan medali emas Olimpiade Paris 2024, kini mulai didengar.
Pernyataan yang diungkap oleh Presiden BKA, Kim Taek-gyu menegaskan bahwa dirinya akan mendengarkan pesan An Se-young.
Ditemui media Yonhap News saat pembukaan Korea Open 2024, presiden Kim menerangkan akan ada warna baru di badminton Korea.
Dalam pernyataanya, Kim menuturkan bahwa akan meninggalkan kebiasaan kuno yang ada di BKA.
Hal-hal yang mengenai peraturan soal pemilihan penghuni timnas, sponsor, dan kontrak akan di revisi.
Sebagaimana diketahui, poin-poin itulah yang disuarakan oleh An Se-young beberapa waktu lalu.
Dimulai dari si bocah ajaib yang mengeluhkan penanganan dari BKA terkait cederanya, An Se-young juga menyinggung soal kontrak sponsor untuk atlet.
Bukan cuma itu, kebiasaan tidak masuk akal dan kuno sempat diungkap oleh orang tua An Se-young di tengah panasnya konflik dengan BKA.
Setelah beberapa pekan berlalu hingga Pemerintah Korea lewat Kemenpora turun tangan, akhirnya pernyataan Kim seolah menunjukkan adanya titik terang.
"Secara keseluruhan, kebiasaan kuno harus dihilangkan. Sebagai contoh, peraturan tentang pemilihan tim nasional, sponsor, dan kontrak harus direvisi," tutur Kim.
Ungkapan dari presiden BKA tersebut ditujukkan untuk memudahkan kehidupan para atlet di Pelatnas.
"Membuat kehidupan pemain sebagai pemain tim nasional menjadi lebih nyaman adalah prioritas Utama, katanya.
Baca juga: Efek An Se-young Absen di Korea Open 2024, Batal Hattrick Juara di Rumah Sendiri
Kim menyadari bahwa ungkapan menohok An Se-young tepat setelah mendapat medali emas dari Olimpiade Paris 2024 adalah bentuk kekesalahan sang atlet.