Namun skenario manis itu ambyar di tengah jalan ketika pabrikan Ducati lebih memilih Enea Bastianini, yang di MotoGP 2022 tampil mengesankan bersama Gresini.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Martin hanya bisa menyesal bahwa perjuangannya selama ini benar-benar untuk membuat 'sayang' Ducati tak dipedulikan.
"Setelah berjuang keras, mencoba membuktikan diri kepada seseorang dan mereka tidak peduli apa yang saya buktikan, saya merasa lebih frustrasi, seperti, 'Saya tolol'," keluh runner-up MotoGP 2023.
Sebagai balasannya, JM89 berambisi untuk juara dunia, sekaligus membawa nomor #1 ke Aprilia.
Perlu dicatat, jika Jorge Martin juara dunia MotoGP 2024, maka akan menjadi sejarah. Untuk kali pertama pembalap tim satelit menyandang titel kampiun di era MotoGP 4-Tak.
Sedangkan untuk Ducati, jelas merupakan fakta yang menyesakkan.
Ketika pembalap yang menjadi juara dunia bersama motornya, harus memperkuat pabrikan kompetitor di musim berikutnya sekaligus membawa nomor #1, yang memang hanya boleh dipakai oleh pembalap berstatus kampiun.
(Tribunnews.com/Giri)