News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Fakta Pole Position MotoGP 2024: MM93 Paling Normal, Jorge Martin-Pecco Bagnaia Tukar Nasib

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tepat setelah start balapan MotoGP Austria 2024, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin bersaing di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (18/8/2024).

Pedro Acosta (1) - GP Jepang.

Baca juga: Poin Klasemen MotoGP 2024 Tanpa Sprint Race: Pecco Bagnaia Unggul Tipis atas Jorge Martin, MM93 Ajek

Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, menjadi yang paling banyak start dari P1 alias Polesitter.

Wajar dengan jumlah Pole Position yang dihasilkan, Jorge Martin mampu sejauh ini memimpin perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024.

Hanya saja, Jorge Martin tidak pandai memaksimalkan keunggulannya ketika start dari P1 ketika main race. 

Hal itu tercermin dari jumlah kemenangannya sepanjang 16 seri MotoGP 2024. JM89 tercatat tiga kali menjadi pemenang pada seri Portugal, Prancis, dan di Mandalika, Indonesia.

Lazimnya, memulai balapan sebagai Pole Position akan memperbesar peluang seorang pembalap finis terdepan. Namun di MotoGP 2024, hal itu tidak berlaku.

Bukan hanya bagi Jorge Martin, namun juga Pecco Bagnaia. Namun Pecco merupakan keterbalikan dari sang rival.

Juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 ini justru memiliki jumlah Pole Position lebih sedikit dari jumlah kemenangannya.

Di balapan utama MotoGP 2024, mantan pembalap Pramac Prima Racing ini mengumpulkan 8 kemenangan. Sukses itu diraih Pecco Bagnaia saat mengaspal di GP Qatar, Spanyol, Catalunya, Italia, Belanda, Jerman, Austria, dan Jepang.

Padahal jika dibandingkan dengan Pole Position-nya, start dari P1 Pecco Bagnaia sama dengan jumlah kemenangan Jorge Martin (3).

Pecco Bagnaia memang lebih lama di Ducati ketimbang Jorge Martin. Wajar jika pembalap asal Turin, Italia ini lebih baik dalam hal memaksimalkan Desmosedici GP24-nya.

Namun yang perlu dicatat, banyak pengamat MotoGP mengklaim, Pecco adalah pembalap text book. Dalam artian yang positif, dia tahu bagaimana dan seperti apa memacu kuda besinya.

Dia juga mempunyai perhitungan cermat, didukung crew yang solid di garasi Ducati Lenovo Team. Sehingga dari posisi berapapun start, Pecco sudah bisa memprediksi, pada lap berapa dia harus berada di urutan sekian. 

Di mana perhitungan itu juga dibantu oleh crew di garasinya yang secara kualitas tidak perlu diragukan lagi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini