TRIBUNNEWS.COM - MotoGP 2024 semakin mendekati klimaksnya dengan berbagai drama dan sorotan dalam perebutan gelar juara dunia.
Namun di balik gemerlap podium utama, terdapat pertempuran yang sering luput dari perhatian. yakni gelar pembalap independen terbaik.
Meski tak se-prestise gelar juara dunia MotoGP 2024, penghargaan ini krusial bagi tim satelit yang selalu berupaya menyaingi tim pabrikan.
Musim ini, Jorge Martin dan Marc Marquez muncul sebagai dua rival utama dalam perebutan gelar ini, menghadirkan dimensi baru dalam karier keduanya.
Bagi pembalap Spanyol itu, MotoGP 2024 akan menjadi titik balik penting dalam perjalanan karir balapnya.
Setelah berpisah dengan Honda, ia mengambil tantangan baru bersama Gresini Racing, sesuatu yang tidak banyak dibayangkan sebelumnya.
Meski berkompetisi dengan motor Ducati membutuhkan adaptasi, Marquez membuktikan bahwa dirinya masih merupakan ancaman di lintasan.
Kemenangan di Aragon dan Misano menjadi bukti bahwa Marquez belum habis.
Ditambah enam kali podium sejak seri pembuka di Qatar, rider bernomor #93 ini menunjukkan bahwa gelar pembalap independen terbaik bukan sekadar simbol, tetapi sebuah pencapaian yang mempertegas ketangguhannya di grid MotoGP.
Di sisi lain, Jorge Martin telah tampil impresif sepanjang musim.
Memimpin klasemen pembalap independen dengan 392 poin, Martin hanya perlu menjaga konsistensi untuk memastikan gelar ini kembali dalam genggamannya setelah ia meraih penghargaan serupa di 2023.
Dengan selisih 81 poin dari Marquez (311 poin), Martin punya peluang besar mengunci gelar lebih awal di Phillip Island, jika ia berhasil unggul 30 poin atas sang juara dunia delapan kali.
Baca juga: Sayonara Gelar Juara Dunia MotoGP 2024, Sisa Jatah Mesin Marc Marquez Paling Sedikit
Gelar pembalap independen terbaik diberikan kepada pembalap non-pabrikan dengan performa terbaik.
Meski tidak sebesar gelar juara dunia, penghargaan ini penting bagi tim satelit sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka melawan tim-tim besar.
Pada MotoGP 2024 peran tim satelit semakin terasa.
Dua dari empat besar klasemen MotoGP ditempati oleh pembalap tim independen, yaitu Martin dan Marquez.
Bahkan, enam dari sepuluh besar di klasemen sementara ditempati oleh pembalap tim satelit, fenomena yang mencerminkan menurunnya dominasi tim pabrikan, terutama dari merek Jepang.
Persaingan Martin dan Marquez menjadi salah satu kisah menarik musim ini yang belum mendapatkan perhatian besar.
Phillip Island bisa menjadi titik balik bagi Martin untuk mengunci gelar, namun Marquez dipastikan tidak akan menyerah begitu saja.
Sebagai salah satu pembalap paling berpengalaman dengan delapan gelar juara dunia, Marquez akan memanfaatkan setiap peluang untuk memperpanjang persaingan hingga seri terakhir di Valencia.
Pertarungan ini adalah bukti bahwa dalam MotoGP, bukan hanya podium utama yang menjadi incaran, tapi juga pengakuan bagi para pebalap independen yang selalu tampil tanpa lelah untuk mengukir prestasi.
Akankah Martin mengulang kesuksesan tahun lalu? Atau justru Marquez yang akan menutup musim pertamanya bersama Gresini dengan gelar yang tak kalah bergengsi?.
(Tribunnews.com/Giri)