TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, masih dibayangi rasa trauma mendalam setelah mengalami cedera serius saat bertanding di Olimpiade Paris 2024.
Meski telah menyelesaikan operasi Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), Marin mengaku belum siap untuk kembali ke lapangan.
Dikutip dari Marca, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mengaku bahwa ia masih takut memegang raket badminton.
"Saya masih belum tahu apakah jiwa dan hati saya ingin memegang raket badminton lagi," ujar Marin.
Diketahui, Marin mengalami cedera saat berhadapan dengan wakil China, He Bing Jiao, di semifinal Olimpiade Paris 2024 Agustus lalu.
Saat unggul 10-6, Marin melakukan pendaratan yang kurang pas.
Marin teriak kesakitan dan langsung mendapatkan perawatan.
Baca juga: Kabar Terbaru Carolina Marin setelah Operasi ACL, Pastikan Dapat Penanganan Terbaik
Meski sempat berusaha melanjutkan pertandingan, namun apa daya Marin akhirnya menyerah juga.
Sempat menang di gim pertama dengan skor 21-14, Marin akhirnya terpaksa mundur lantaran cederanya itu.
Setelahnya, Marin sejatinya masih akan melakoni pertandingan perebutan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Marin dijadwalkan bertanding melawan wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Dengan kondisinya yang tak memungkinkan, Marin pun kembali mundur.
Mundurnya Marin kemudian mengantarkan Gregoria meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Cedera di Olimpiade 2024 Momen Penghancur Jiwa, Carolina Marin Singgung Pensiun
Adapun saat ini, Marin masih fokus menjalani pemulihan cederanya.