TRIBUNNEWS.COM - Kabar buruk menimpa Gregoria Mariska Tunjung sebagai andalan tunggal putri Indonesia di Denmark Open 2024.
Gregoria harus merelakan tiket ke semifinal Denmark Open 2024 setelah mengalami cedera saat menghadapi An Se-young, Sabtu (19/10/2024).
Atlet yang akrab disapa Jorji itu sempat menangis di lapangan setelah memegangi pinggangnya dan mengaku rasanya seperti tersetrum.
Soal cedera yang membekap Jorji, kekasih Mikha Angelo ini mengungkap bahwa rasa kurang nyaman yang ada di tubuhnya mulai paha hingga pinggang sudah terasa sejak pekan lalu.
Tepatnya di Finlandia dalam gelaran bertajuk Arctic Open 2024 yang bergulir pada pekan lalu.
Walau sudah merasa tidak nyaman, Jorji tetap memaksakan untuk mencoba bertanding dibantu tim fisioterapi PBSI untuk bisa meredakan rasa sakit.
"Rasa tidak nyaman awalnya terasa di paha sudah terasa kencang, tapi saya pikir hanya kelelahan saja. Namun, berangsur menyebar sampai ke pinggang, rasa ini sudah terasa dari kemarin bahkan saat bertanding di Finland (Arctic Open 2024)," beber Jorji sebagaimana mengutip djarumbadminton.
"Saya juga sudah ditangani oleh tim fisioterapi PBSI dan sudah dibekali latihan khusus oleh pelatih saya dan pelatih fisik PBSI sejak kemarin, bahkan sampai tadi pagi sebelum main."
Sayangnya di tengah cedera serius itu, Jorji harus menghadapi An Se-young. Atlet yang tipikal punya gaya bermain cukup ngotot.
Tak pelak gegara meladeni An Se-young, serangan dari si bocah ajaib Korea Selatan acapkali menyulitkan kondisinya hingga bikin dia kurang nyaman dalam bermain/
"Tadi di awal gim pertama, saya masih tetap mau mencoba untuk bermain di babak semi final ini. Tapi memang masih terasa sakitnya dan permainan An Se Young terbilang memang cukup ulet dan itu cukup menyulitkan saya dalam kondisi seperti ini," tutur Jorji.
Baca juga: Jadwal Final Denmark Open 2024 Hari Ini: Wakil Indonesia Porak-poranda, China OTW Pesta Juara
"Tadi sempat ada beberapa pukulan dari dia yang cukup membuat saya tidak nyaman. Dibutuhkan kekuatan ekstra untuk mengambilnya, jadi saya merasa seperti permainan saya terhambat, seperti tidak bisa mengikuti ritme permainan lawan."
"Saya sempat alami salah gerakan dan itu membuat sakitnya semakin buruk, seperti berasa tersetrum," jelas atlet asa Wonogiri.
Gegara salah gerakan, imbasnya kondisi Jorji kian memburuk dan rasa sakit luar biasa mulai menimpa Jorji.