TRIBUNNEWS.COM - Momok Marc Marquez menjanjikan beberapa hal kepada Valentino Rossi setelah ditunjuk sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio di MotoGP Malaysia 2024.
Pembalap yang ditakuti Marc Marquez itu tak lain adalah Andrea Iannone.
Dia berjanji akan balapan lebih safety sehingga tidak mengganggu perburuan gelar Juara Dunia MotoGP 2024 yang melibatkan Jorge Martin dan Francesco "Pecco" Bagnaia.
Andrea Iannone kembali lagi akan meramaikan grid MotoGP pada MotoGP Malaysia 2024 yang dihelat di Sirkuit Sepang, , Jumat (1/11) hingga Minggu (3/11)
Kembalinya Iannone ini cukup menggemparkan bagi jagat dunia MotoGP.
Pasalnya, ini adalah momen pertama kalinya Iaonne kembali lagi ke kelas para raja semenjak pernah dibanned alias dilarang tampil selama 4 tahun gara-gara tersandung kasus doping yang sempat dia elak dan mengajukan banding tetapi kalah di pengadilan.
Meski begutu, bakat dan keistimewaan pembalap Italia itu tetap tidak bisa diremehkan.
Terbukti tahun ini setelah bebas dari hukuman larangan tampil, Iannone mendapat kesempatan kembali ke arena balapan di ajang WorldSBK alias WSBK bersama tim GoEleven.
Benar saja, skill Iannone belum luntur.
Dia langsung jadi salah satu yang turut bersaing dengan Toprak Razgatlioglu, Nicolo Bulega, hingga Alvaro Bautista.
Sejak itu sudah cukup ramai perbincangan kemungkinan menarik Iannone ke ajang MotoGP lagi mulsi mencuat.
Apalagi, Iannone juga pernah membela Ducati cukup lama pada era 2013-2016 bersama Andrea Dovizioso.
Ditambah, dia adalah pembalap yang pernah disebut-sebut Marc Marquez sendiri sebagai pembalap yang paling ditakuti karena skill dan kecepatannya di masa itu.
Baca juga: Daftar Pembalap Tim Satelit Jadi Juara Dunia MotoGP - Ada Rossi, Martin Bisa Paling Istimewa
Ending-nya, dia dipercaya Valentino Rossi untuk menggantikan Fabio Di Giannantonio pada MotoGP Malaysia 2024.
Sebab, Diggia harus mengakhiri musimnya lebih cepat untuk menjalank operasi dislokasi bahu kiri yang dialaminya akibat kecelakaan di GP Austria, Agustus lalu.
Rossi dan Iannone memang berteman baik dan ini bisa menjadi kesempatan pembalap 35 tahun itu untuk mengetes lagi kemampuan dirinya di motor MotoGP.
Apalagi, musim WSBK juga sudah selesai, waktu yang tepat bagi Iannone untuk jadi pembalap pengganti walau harus sedikit menunda liburannya.
Iannone yang telah mendarat di Sepang dan menjajal setelan wearpack VR46 pada Rabu (30/10/2024), pun sedikit menceritakan bagaiamana awal mula dia dihubungi Rossi.
"Saya baru saja dalam penerbangan ke Jerez untuk seri terakhir WSBK. Saat saya mengaktifkan panggilan telepon setelah mendarat, ada pesan dari Valentino (Rossi)," kata Iannone dikutip dari laman Speedweek.
"Dia memintaku untuk segera meneleponnya ketika membaca pesan itu."
"Ketika saya mendengarnya di telinga saya, pertanyaan dengan cepat muncul dari Rossi, tentang apakah saya bisa menggantikan Diggia."
"Saya pikir dia berharap saya meluangkan sedikit waktu untuk memikirkannya dulu," kata Iannone yang memang sudah vakum lama dari dunia MotoGP.
Namun, rupanya tak butuh waktu lama bagi Iannone. Alih-alih minta waktu untuk berpikir, dia segera mengiyakan pertanyaan Rossi.
"Vale, tentu saja saya akan membalap, saya segera menjawabnya begitu," katanya antusias.
Iannone menyadari betul perubahan besar persaingan MotoGP baik dari segi mesin maupun pembalapnya saat ini, dibandingkan dengan ketika dia terakhir kali mentas pada 2019 bersama Aprilia.
Namun, dia berusaha untuk profesional dan memanfaatkan ini sebagai kesempatan untuk menjajal bagaimana daya saing motor Ducati yang dikata sebagai motor terbaik di grid saat ini.
"Saya tentu saja sadar bahwa saya sudah lama tidak mengendarai motor MotoGP. Waktu tidak berhenti dan ada perkembangan baru," kata Iannone.
Iannone juga berjanji bahwa dia akan balapan dengan fokus pada cara menikmati balapan karena bagaimanapun dia belum sempat melakukan tes motor MotoGP apa pun.
Dia juga menambahkan bahwa karena posisinya sebagai pengganti Diggia di VR46, dia juga berjanji akan balapan dengan hati-hati. Semua demi membayar kepercayaan yang telah diberikan Valentino Rossi selaku pemilik tim.
"Level di puncak (para pembalap top) sangat, sangat tinggi," kata Iannone.
"Dan ketika menyangkut gelar juara dunia, sangat penting untuk menghindari kesalahan. Itu akan menjadi kuncinya," tandas dia.
(Tribunnews.com/Giri)