TRIBUNNEWS.COM - Kondisi berbeda dihadapi ace alias andalan masing-masing tim jelang duel Korea Expressway Hi-Pass vs Daejeon JungKwanJang Red Sparks di lanjutan Liga Voli Putri Korea 2024/2025.
Pertandingan Liga Voli Putri Korea antara Hi-Pass vs Red Sparks berlangsung di Gimcheon Gymnasium, Minggu (3/11/2024) pukul 14.00 WIB.
Opposite Red Sparks, Megawati Hangestri berpeluang besar panen poin di laga tersebut. Berbanding terbalik dengan Kang So-hwi yang dijuluki sebagai Ratu Gaji Liga Voli Putri Korea.
Kang So-hwi lagi ambyar-ambyarnya, karena di tiga laga awal musim ini, Hi-Pass sekalipun belum memetik kemenangan.
So-hwi yang diharapkan bisa menjadi point maker justru kesulitan untuk konsisten, mengimbangi legiun asing Hi-Pass Nikolova Merelin sebagai top skor tim sementara.
Sekadar informasi, Kang So-hwi berstatus sebagai pevoli putri dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan saat ini.
Dia kontrak Hi-Pass selama tiga tahun setelah meninggalkan GS Caltex Seoul KIXX. Bersama tim barunya, outside hitter timnas voli putri Korea Selatan ini mengalami kenaikan gaji signifikan.
Per musim, Kang So-hwi menerima gaji 800 juta won atau sekitar Rp9,1 miliar.
Jumlah itu bisa bertambah, tergantung sejak mana So-hwi membawa Hi-Pass melangkah di Liga Voli Putri Korea.
Dalam laporan Naver, Kang So-hwi jauh dari kata memuaskan sejauh ini.
Dari tiga laga, Kang So-hwi baru mengemas 40 poin. Jumlah itu tergolong minim bagi pevoli yang memeproleh sematan Ratu Gaji Liga Voli Putri Korea.
Bandingkan saja dengan Kim Yeon-koung yang sudah berusia 36 tahun. Idola Megawati Hangestri ini juga berada di jajaran 3 besar pevoli putri bergaji tinggi di Negeri Ginseng.
Baca juga: Siap-Siap Megawati Jilid II, Demam Pemutusan Kontrak Pemain Asing Landa Tim Liga Voli Putri Korea
Tapi Kim Yeon-koung mampu mengimplementasikan besaran gaji yang diberikan Pink Spiders lewat performa impreisf di atas lapangan.
Mantan penggawa timnas voli putri Korea ini mengumpulkan poin 53, dan berada di jajaran 10 besar pencetak angka terbanyak sementara.