News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Voli

Aroma Megawati Panen Poin di Laga Hi-Pass vs Red Sparks, Ratu Gaji Liga Voli Korea Lagi Mode Ambyar

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi dari Megawati Hangestri dan pemain Red Sparks lainnya ketika bertanding melawan GS Caltex pada Minggu, 20 Oktober 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi berbeda dihadapi ace alias andalan masing-masing tim jelang duel Korea Expressway Hi-Pass vs Daejeon JungKwanJang Red Sparks di lanjutan Liga Voli Putri Korea 2024/2025.

Pertandingan Liga Voli Putri Korea antara Hi-Pass vs Red Sparks berlangsung di Gimcheon Gymnasium, Minggu (3/11/2024) pukul 14.00 WIB.

Opposite Red Sparks, Megawati Hangestri berpeluang besar panen poin di laga tersebut. Berbanding terbalik dengan Kang So-hwi yang dijuluki sebagai Ratu Gaji Liga Voli Putri Korea.

Kang So-hwi lagi ambyar-ambyarnya, karena di tiga laga awal musim ini, Hi-Pass sekalipun belum memetik kemenangan.

Megawati Hangestri (tengah) bersama pemain Red Sparks saat hadapi IBK Altos dalam lanjutan Liga Voli Putri Korea 2024/2025 di Chungmu Gymnaisum, Rabu (30/10/2024). (Laman resmi KOVO)

So-hwi yang diharapkan bisa menjadi point maker justru kesulitan untuk konsisten, mengimbangi legiun asing Hi-Pass Nikolova Merelin sebagai top skor tim sementara.

Sekadar informasi, Kang So-hwi berstatus sebagai pevoli putri dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan saat ini.

Dia kontrak Hi-Pass selama tiga tahun setelah meninggalkan GS Caltex Seoul KIXX. Bersama tim barunya, outside hitter timnas voli putri Korea Selatan ini mengalami kenaikan gaji signifikan.

Per musim, Kang So-hwi menerima gaji 800 juta won atau sekitar Rp9,1 miliar.

Jumlah itu bisa bertambah, tergantung sejak mana So-hwi membawa Hi-Pass melangkah di Liga Voli Putri Korea.

Dalam laporan Naver, Kang So-hwi jauh dari kata memuaskan sejauh ini. 

Dari tiga laga, Kang So-hwi baru mengemas 40 poin. Jumlah itu tergolong minim bagi pevoli yang memeproleh sematan Ratu Gaji Liga Voli Putri Korea.

Bandingkan saja dengan Kim Yeon-koung yang sudah berusia 36 tahun. Idola Megawati Hangestri ini juga berada di jajaran 3 besar pevoli putri bergaji tinggi di Negeri Ginseng.

Baca juga: Siap-Siap Megawati Jilid II, Demam Pemutusan Kontrak Pemain Asing Landa Tim Liga Voli Putri Korea

Tapi Kim Yeon-koung mampu mengimplementasikan besaran gaji yang diberikan Pink Spiders lewat performa impreisf di atas lapangan.

Mantan penggawa timnas voli putri Korea ini mengumpulkan poin 53, dan berada di jajaran 10 besar pencetak angka terbanyak sementara.

Di sisi lain, Pink Spiders juga dibawanya memuncaki klasemen dengan sapu bersih tiga laga awal lewat kemenangan. Poin Kim Yeon-koung dkk ialah 9.

Sementara Hi-Pass, justru harus menerima kenyataan pahit berupa koleksi satu poin dan belum menang sekalipun saat memiliki pevoli dengan bayaran tertinggi di liga.

Sementara Megawati Hangestri, dengan gajinya yang 'cuma' Rp 2 miliar lebih, mampu menjadi andalan tim Red Sparks.

Dia menempati posisi lima bursa top skor dengan raihan poin 60.

Melihat kondisi masing-masing andalan tim, Red Sparks diprediksi menang mudah saat bermain di markas Hi-Pass.

Megawati diprediksi meraup banyak poin demi mendongkrak posisinya untuk bersaing dengan top skor sementara, Victoria Danchak (IBK Altos) yang mengumpulkan 106 angka.

Jelang laga, pelatih Hi-Pass Kim Jong-min pasang badan akan banyaknya kritik tertuju ke Kang So-hwi.

"So-Hwi membutuhkan lebih banyak waktu. Dia harus berada di bawah tekanan," terangnya menjelaskan. 

Meski demikian, sang juru taktik percaya, sang hitter segera mengembalikan performa terbaiknya, sebagai salah satu hitter memastikan di kompetisi lokal.

"Akan baik bagi So-Hwi untuk segera mendapatkan kembali kepercayaan dirinya untuk menemukan kemampuannya," tegas Kim Jong-min mengakhiri.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini