Jika dipaksakan berganti lintasan, maka waktu untuk Michelin menyediakan ban sesuai dengan karakteristiknya, sangat sulit dipenuhi. Alasannya jelas, yakni mepetnya waktu yang tersisa.
Presiden FIM Jorge Viegas juga menambah panas kondisi lewat pernyataannya. Dia memandang penyelenggaraan MotoGP Valencia di Ricardo Tormo sangat bisa dilakukan.
Baca juga: Misi Utama Francesco Bagnaia di MotoGP Malaysia 2024, Jorge Martin Mustahil Tidur Tenang
Tujuannya untuk melakukan penggalangan dana dan disumbangkan ke keluarga korban bencana.
"Saya mendukung balapan di Valencia. Kehadiran kami bisa membantu masyarakat," terang Jorge Viegas, dikutip dari laman GPOne.
"Kami akan menggelar balapan sekaligus penggalangan dana untuk diberikan ke keluarga korban (bencana banjir)."
Jorge Viegas pun memberikan opsi bahwa untuk menunggu situasi sedikit membaik, GP Valencia 2024 yang semula berlangsung 15-17 November, diundur menjadi 24 November, atau awal Desember.
"Semuanya tergantung kepada pemerintah. Mereka akan menginformasikan apakah GP Valencia bisa dilakukan atau tidak. Jika mungkin, kami bersedia mengundur pelaksanaannya menjadi 24 November atau bahkan Desember," sambung Viegas.
Ide dari Presiden FIM ini membuat garasi tim MotoGP 2024 di Malaysia berontak. Mayoritas para manajer, dan seluruh pembalap menolak gagasan tersebut.
"Di garasi, kabar ini mendapatkan sambutan tidak baik dari para manajer dan seluruh pembalap," terang pernyataan GPOne.
"Semua pembalap menentang ide itu, dan beberapa dari mereka mengancam akan boikot tidak ikut balapan jika GP Valencia tetap dilakukan di Ricardo Tormo."
Hingga detik inio, Dorna Sports belum mengeluarkan keputusan, apakah GP Valencia dibatalkan dan menjadikan seri Malaysia di Sirkuit Sepang sebagai penutup. Atau memindahkan venue ke sirkuit berbeda.
(Tribunnews.com/Giri)