TRIBUNNEWS.COMĀ - Kabar mengejutkan hadir dari ranking 1 dunia BWF, Shi Yuqi asal China yang mengalami kolaps di lapangan kemarin Kamis (31/10/2024) malam.
Shi Yuqi yang mengikuti gelaran di Piala Xiaohutuxian, Kejuaraan Tim Nasional di China terkapar di lapangan setelah terserang demam tinggi.
Turnamen nasional yang diadakan di Fuzhou berakhir pilu bagi atlet yang berhasil menggusur Viktor Axelsen (Denmark) dari singgasana ranking 1 dunia.
Shi Yuqi harus ditandu keluar bersama dengan petugas medis gegara pemain berusia 28 tahun tersebut kondisinya sudah tidak memungkinkan.
Mengutip postingan jurnalis BWF, Ben Beckman, pertanyaan demi pertanyaan timbul akibat insiden mengejutkan ini.
Terkait demam tinggi yang dialami oleh Shi Yuqi, mulai dipertanyakan kenapa sang atlet dipaksa untuk bermain.
Ben menjelaskan bahwa sejatinya Shi Yuqi tidak terpikir akan bertanding karena dia turun sebagai tunggal putra ketiga dalam turnamen tersebut.
Sedikit informasi, konsep turnamen yang diikuti oleh Shi Yuqi mirip dengan format Piala Thomas dan Uber.
Subhan, Atlet Badminton Asal Bangsri Jepara Raih Medali Emas di Asian Para Games 2023 Hangzhou China
30 Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 1 SD BAB 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Awas Kuman
Yang mana Shi Yuqi memprediksi rekan setiamnya akan menang sebelum ia bertanding dalam laga tersebut.
"Sebenarnya, ia (Shi Yuqi) tidak berpikir bahwa ia harus bermain karena ia turun di nomor tunggal ke-3 (bermain terakhir), dan harapannya adalah rekan satu timnya akan menang sebelum ia harus bermain (kompetisi ini menggunakan format yang sama dengan Piala Thomas dan Uber)," tulis laporan Ben.
Namun pada kenyataanya, dia masih harus beraksi untuk membantu timnya meraih kemenangan.
Sayangnya pada pertandingan kedua, Yuqi langsung terkapar dan tak bisa melanjutkan lalu memutuskanĀ retired.
Baca juga: Jalan Terjal Tunggal Putra dan Ganda Putri Indonesia Lolos ke BWF World Tour Finals 2024
Pertanyaan lain mulai muncul terkait penentuan peringkat yang seharusnya bisa jadi patokan untuk menentukan urutan bermain.
Akan tetapi, rentetan pertanyaan tersebut belum mendapat penjelasan sepenuhnya.