TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kontroversi voting pemain All Star Liga Voli Korea 2024/2025. Pemilihan pevoli untuk berpartisipasi di All Star Liga Voli Korea Januari 2025, kembali diulang.
Serangkaian kontroversi mewarnai voting pemain All Star Liga Voli Korea yang mulai dibuka, Selasa (19/11/2024).
Satu di antara kontroversi yang paling mencolok ialah tidak memasukkan ratu voli Korea Selatan, Kim Yeon-koung yang juga merupakan panutan Megawati Hangestri, dalam daftar nama yang di vote.
Kriteria yang ditetapkan Federasi Bola Korea Selatan (KOVO), pevoli masuk daftar nama untuk dipilih harus mempunyai sejumlah rekor yang dihitung sejak musim lalu.
Padahal jika ditelisik kembali, seabrek catatan impresif diukir Kim Yeon-koung.
Bahkan hingga putaran II Liga Voli Putri Korea musim ini, pevoli yang jadi idola Megawati Hangestri tersebut mempunyai tingkat keberhasilan serangan paling tinggi.
Eror yang dilakukan sistem milik KOVO membuat pihak federasi memilih menghentikan voting, Rabu (20/11).
Pihak KOVO pun telah menyampaikan permintaan maaf melalui laman resminya.
"Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kebingungan bagi para penggemar bola voli, setiap klub, media, dan pemain yang berpartisipasi dalam pemungutan suara penggemar. Kami meminta minat Anda terus terhadap pemungutan suara penggemar All-Star."
Dalam laporan Sport Chosun, dilansir Naver, Kamis (21/11), ada fakta baru yang mewarnai kontroversi voting All Star musim ini.
KOVO mengambil keputusan, suara atau vote yang dilakukan oleh para suporter, media, atau bahkan pelatih, menjadi hangus alias dibatalkan.
Artinya, vote kembali diulang.
Baca juga: Kontroversi All Star Liga Voli Korea: Idola Megawati Tak Masuk Kandidat, Voting Dihentikan
"Ada beberapa kesalahan, termasuk dalam proses penghitungan jumlah suara," bunyi pernyataan media Korea Selatan itu.
"Selain itu untuk keterbukaan dan keadilan, diputuskan voting yang dilakukan akan hangus, dan sepenuhnya pemilihan (pemain) akan diulang dari awal," sambung Sport Chosun.