Satu di antara pembalap yang menyerukan mendesak Dorna Sports untuk menghapus sprint race MotoGP ialah Casey Stoner.
Legenda balap asal Australia ini memilih untuk mengembalikan format perburuan gelar juara dunia seperti yang sedia kala.
"Mereka mengadakan Sprint Race dengan menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk konsentrasi pada balapan inti. Mereka tidak seharusnya mengadakan kejuaraan dunia dengan (balapan) mini. Ini seharusnya pentas endurance," ujar Stoner, dikutip dari laman Paddock-GP.
Perlu diingatkan, sprint race digagas oleh Dorna Sports untuk meningkatkan animo penonton agar langsung menonton balapan ke sirkuit.
Berbeda halnya dengan World SuperBike (WSBK) yang sudah terbiasa dengan format tersebut.
Stoner menegaskan, MotoGP hakikatnya memang digelar dalam jumlah putaran banyak, bukan singkat. Bahkan, dia secara tak langsung mengatakan, hasil Sprint Race tak menggambarkan situasi yang sebenarnya.
"Kejuaraan dunia seharusnya berlangsung dalam perlombaan jarak jauh."
Anda (tidak boleh) mengumpulkan poin dari balapan sprint semacam ini karena poin seharusnya diperoleh pada hari Minggu ketika balapan utama," tutur pria yang juga pernah menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati dan Honda.
Solusi untuk Dorna jika ingin mempertahankan sprint race ialah meniru apa yang diberlakukan di balapan Formula 1 (F1).
Balap F1 memang menerapkan sprint race, namun balapannya bersifatkan tidak satu musim penuh, hanya beberapa seri yang ditunjuk untuk menyelenggarakannya.
(Tribunnews.com/Giri)