Alasan Hi-Pass mencari pemain asing Asia seperti halnya Megawati atau Wipawee Srithong, karena mampu berperan sama baiknya ketika bertahan dan menyerang.
Mega, selain menjadi tumpuan utama dalam mencetak poin, juga dapat diandalkan ketika bertahan. Megatron menjadi salah satu yang terbaik ketika menciptkan block poin.
Hal serupa juga dimiliki hitter asal Thailand yang kini perkuat Hyundai Hillstate, Wipawee Srithong. Wipawee tampil tangkas dan gesit ketika bertahan, dia mampu memberikan keseimbangan.
Tapi jangan salah, dia juga bisa diandalkan ketika melakukan penyerangan.
"Sulit untuk menemukan pemain pengganti (asing Asia) seperti milik JungKwanJang (Megawati) dan Hillstate (Wipawee)."
"Keduanya berperan besar untuk tim, baik itu ketika bertahan maupun menyerang," tambahnya.
Kesulitan Hi-Pass semakin bertambah karena aturan Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO).
KOVO menetapkan bahwa setiap tim hanya boleh mengganti pemain asingnya, entah Asia maupun Non-Asia dengan pevoli yang mendaftar melalui sistem try-out.
Sehingga secara pilihan, opsinya terbatas.
Untuk musim ini, Indonesia memiliki dua wakil, kecuali Megawati, yang bersaing di try-out Liga Voli Putri Korea. Keduanya adalah Aulia Suci Nurfadilla dan Yolla Yuliana.
Khusus nama terakhir sangat tidak mungkin untuk didatangkan Hi-Pass karena sudah berstatus sebagai pemain Tokyo Sunbaems.
Beda halnya dengan Auli Suci yang hingga detik ini tidak berkompetisi di mana pun, sebelum Proliga 2025 bergulir 3 Januari mendatang.
(Tribunnews.com/Giri)