Sementara itu, Megawati Hangestri, opposite kebanggaan Indonesia merupakan kuarter Asia terbaik di Liga Voli Putri Korea saat ini.
Bahkan pevoli asal Jember, Jawa Timur ini mengukir sejarah sebagai pevoli asing Asia pertama yang mengukir rekor 1000 poin di kompetisi bola voli Negeri Ginseng.
Bagi tim-tim lain, mencari pevoli asing Asia seperti Mega di kubu Red Sparks, nyaris tidak mungkin.
Hal itu disampaikan langsung oleh ptinggi GS Caltex.
"Mendatangkan pemain yang berkontribusi untuk tim menjadi prioritas utama, namun mencari yang seperti itu nyaris tidak ada saat ini," keluh petinggi tim GS Caltex, dikutip dari laman Sports Seoul.
"Jika memiliki klub, tim berani menebusnya dengan catatan memang berkontribusi dalam permainan."
GS Caltex telah mematok waktu kapan pengganti Stefanie Wailer akan diumumkan. Dia menyebut, pekan ini menjadi deadline kuota pemain asing Asianya bisa terisi.
"Saya pikir kami harus mengkonfirmasi rekrutmennya dalam minggu ini sehingga dia bisa bermain minggu depan,” katanya.
Jika menilik tingkat kebutuhan GS Caltex, dua pevoli Indonesia yang gagal terpilih saat try-out, Aulia Suci dan Yolla Yuliana sangat kecil untuk didatangkan.
Mengingat GS Caltex membutuhkan sosok hitter dengan postur tinggi. Sementara Yolla yang secara postur memang mendukung untuk dijadikan block, menempati posisi natural quicker.
Yang perlu di garis bawahi adalah GS Caltex tidak menutup peluang untuk mendatangkan pemain asing Asia, meski harus menebus sejumlah biaya. Dengan catatan sesuai dengan permainan pelatih Lee Yong-taek.
(Tribunnews.com/Giri)