"Keberanian untuk menjatuhkanmu. Ia sudah memutuskan bahwa ia akan mengganggu Anda. Ia melakukan apa yang harus ia lakukan," katanya menambahkan.
Berkaca dari upaya nekat Martin, Tardozzi memberikan keterangan tegas kepada Bagnaia untuk membalasnya.
Menurut Tardozzi, pembalap jebolan Akademi Valentino Rossi itu tak bisa selalu jadi pria lembut.
Pasalnya jika karakter tersebut terus dilakukan, rival Bagnaia dengan mudah akan mengalahkannya.
Karena itulah Tardozzi menginginkan pembalao andalannya untuk bisa membalas dendam kepada Martin.
"Itulah yang harus Anda lakukan besok. Anda tidak bisa selalu menjadi pria sejati. Anda tidak bisa, karena orang-orang ini menendang pantat Anda," tegas Tardozzi.
"Ia (Martin) telah mengincar Anda di tikungan pertama, ia sudah memutuskan bahwa ia akan menabrak Anda. Tidak ada keraguan tentang itu."
"Jadi, Anda harus berhenti bersikap seperti seorang pria lembut, karena itu mereka akan menghancurkan Anda," tandasnya.
Omongan Tardozzi kepada suami Domizia Castagnini langsung dibuktikan oleh Bagnaia dengan cara yang lebih tenang.
Sehari setelahnya di main race, tim Bagnaia membuat keputusan yang diambil di menit-menit akhir.
Di mana proses pengambilan keputusan juga diperlihatkan dalam episode pertama tayangan series Dream On tersebut.
Keputusan untuk mengganti motor utama Bagnaia menjadi motor basah membantunya bangkit dari kekecewaan di Sprint.
Hingga pada akhirnya rider yang kala itu masih menggunakan nomor #1 berhasil memenangkan balapan utama.
Menariknya hasil manis Bagnaia di main race seri Thailand jadi kemenangan pertamanya di kelas utama dalam kondisi basah.
(Tribunnews.com/Niken)