"BAM harus duduk bersama dengan para pelatih utama mereka, termasuk Rexy Mainaky (direktur Badminton Malaysia) dan melakukan evaluasi," tuturnya.
"Jika ada kelemahan, perbaiki. Jika sudah baik, buatlah lebih baik lagi. Kerja sama tim yang kuat antara Rexy dan para pelatih sangat penting," tandasnya.
Tak dipungkiri secara statistik Fei/Din dapat momentum apik pada tahun 2024 selama mengarungi BWF World Tour.
Jika menilik laman BWF, progres apik Fei/Din sudah terbaca sejak keduanya digabungkan kembali pada tahun 2023.
Ya, keduanya sempat di pecah oleh BAM dengan pasangan baru namun hasilnya tidak maksimal.
Namun ketika keduanya reuni dan memulai tanding dari turnamen junior, rentetan prestasi mulai terlihat.
Pada tahun 2023, Fei/Din mencatatkan tiga kali final di turnamen level super 100 dan 300 yang mana semuanya berbuah manis jadi raihan gelar juara.
Momentum manis keduanya terus berlanjut pada tahun 2024 yang dibuktikan dengan rentetan apik di BWF World Tour.
Tahun 2024 ini Fei/Din telah mencapai empat kali final dan tiga di antaranya berakhir sebagai juara.
Menariknya tiga gelar yang didapat oleh Fei/Din tahun 2024 ini didapat dari turnamen level super 500, 750, dan 1000.
Hanya satu partai final yang tidak dituntaskan oleh Fei/Din menjadi juara tahun ini adalah BWF World Tour Finals.
Meski begitu, catatan lainnya telah membuktikan bahwa Fei/Din bukan lagi pasangan dengan status kuda hitam
Seiring dengan melejitnya peringkat BWF keduanya membuat Fei/Din layak disebut pemain elite dunia.
Saat ini setelah menjadi runner-up BWF World Tour Finals 2024, Fei/Din menduduki peringkat ke-3 dunia ganda putra.
(Tribunnews.com/Niken)