Sebagai seorang eks atlet bulu tangkis elite Korea Selatan, Dong-moon tahu adanya perbedaan besar antara federasi dan para pemain.
Untuk itu, ia ingin mengubah hal tersebut dan membuat suasana lebih kondusif.
"Situasi ini terjadi bukan semata karena masalah pribadi, melainkan hasil dari faktor kompleks, salah urus, dan sistem yang tidak pas dengan keadaan saat ini," ucap Kim Dong-moon.
"Pada akhirnya, pandangan antara para pemain dan asosiasi sangat berbeda," lanjutnya.
Potensi An Se-young
Dengan adanya perubahan ini, An Se-young bisa semakin betah berada di BKA.
Sebelumnya, pebulu tangkis berjuluk Si Bocah Ajaib ini menyiratkan rasa tak betahnya untuk tetap menjadi bagian dari tim nasional Korea Selatan.
Perubahan yang ada bisa menjadi magnet tersendiri baginya.
Apalagi Presiden baru BKA sudah menjanjikan perubahan di dunia bulu tangkis Korea Selatan.
Pergerakan positif ini bisa berimbas positif juga kepada An Se-young.
Baca juga: Chen Yufei Mengais Asa di BWF World Tour 2025 Eropa, All England Panggung Megah Jagoan China
Sebenarnya An Se-young sudah membuktikan ritme positifnya sejak bertanding di India Open 2025 lalu.
Ia berhasil menjadi juara India Open dengan mengalahkan Ratchanok Intanon di laga final.
Namun, pertaruhan lebih besar bagi An Se-young akan terjadi di All England 2025.
Pasalnya, All England menjadi satu dari sedikit turnamen yang memiliki label Super 1000.
Dengan segala pencapaian yang dimiliki, An Se-young seakan memiliki beban berat untuk memberi bukti terbaik.
Menjadi juara All England 2025 bakal menjadi target utam baginya.
Dengan suasana positif yang ada di sekelilingnya saat ini, sepertinya sulit menghentikan An Se-young di All England 2025 nanti.
(Tribunnews.com/Guruh)