TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ambisi Manado United mempertahankan tiga poin kandang dibuyarkan tamunya, Medan Chiefs, dalam laga lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Klabat, Manado, Minggu (6/3/2011) sore.
Unggul lebih dulu lewat gol Jardel Santana pada menit ke-31, tim berjuluk Badai Utara itu akhirnya menyerah 1-2. Adalah Laakkad Abdelhadi yang menjadi pahlawan Medan Chiefs, berkat golnya pada menit ke- 43 dan 52.
Pertandingan Manado United melawan Medan Chiefs berlangsung menarik. Sejak menit-menit awal kedua tim bergantian melakukan serangan. Ini tak lepas dari strategi bermain terbuka yang diperagakan keduanya.
Trio Andi Supendi, Amaral, dan Jardel Santana berkali-kali merepotkan pertahanan Medan Chiefs. Pada menit ke-31, Jardel akhirnya membuka keunggulan tuan rumah.
Ketinggalan satu gol, membuat Medan Chiefs, yang diperkuat lima pemain asing dan tiga pemain Indo-Belanda, meningkatkan gempuran. Meski bertahan mati-matian, toh Manado United akhirnya kebobolan dua gol Laakkad.
Pelatih Manado United, Muhammad Zein Alhadad, mengatakan dua gol itu lahir akibat miskomunikasi para pemain belakangnya. Selain itu, jujur dia mengakui, Manado United kalah kualitas dengan tim tamu.
"Anak-anak sudah berjuang maksimal, tapi saya akui kita kalah kualitas individu. Lha, delapan pemain asing mereka turun sekaligus," tutur Alhadad usai pertandingan.
Delapan pemain asing yang disebut Alhadad adalah Luis Eduardo (Chile), Laakkad Abdelhadi (Maroko), Kevin Yaan (Prancis), Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak (Singapura), serta tiga pemain Indo-Belanda yaitu Dane Dwight Brard, Bryan Bono Brard, dan Ferd Pasaribu.
Dengan deretan pemain berkelas seperti itu, Alhadad berani mengatakan bahwa Medan Chiefs adalah salah satu calon juara LPI.
"Real Mataram baru saja mereka kalahkan 3-0. Aceh juga begitu," tutur pelatih yang akrab disapa Mamak ini.
Berkaca dari kekalahan ini, Mamak menilai lini depan Manado United perlu dibenahi, termasuk penjaga gawang. Tim dari Kota Manado itu selama ini kerap mengandalkan Andi Supendi dan Amaral sebagai tombak kembar. Sementara Jardel Santana menyokong dari lini kedua.
Manado United memang masih punya Eugene Dadi, striker pinjaman dari Persibo Bojonegoro. Tapi, Mamak menilai pemain ini belum mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.
"Lini depan perlu dibenahi. Syukur-syukur kalau ada penambahan pemain," harap mantan strikter timnas Merah-Putih ini.
Sementara itu, CEO Medan Ciefs, Sihar Sitorus, bersyukur atas tiga poin yang berhasil diraih para pemainnya dari Stadion Klabat. Toh begitu, dia sempat kaget ketika anak-anak Medan ketinggalan lebih dulu lewat gol Jardel Santana.
"Pertandingan berjalan imbang dan saling terbuka. Penonton juga senang," ujar Sihar Sitorus.
Disinggung soal pujian pelatih Manado United bahwa Medan Chiefs adalah salah satu tim calon juara LPI, Sihar tak mau jumawa. Menurut Sihar, masih banyak tim lain yang lebih kuat dan layak dikedepankan.
"Kita fokus dari satu pertandingan ke pertandingan sajalah," Sihar berkelit.
Sihar Sitorus mengaku Medan Chiefs memang ditargetkan menempati jajaran lima besar hingga kompetisi berakhir.
Medan Chiefs, sejauh ini, telah menjalani tujuh pertandingan dan mengumpulkan 14 poin. Ini hasil empat kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Pekan depan, tim yang dipoles Jorg Steinebruner ini bakal menghadapi PSM Makassar.
"Mereka tim kuat yang punya sejarah panjang. Anak-anak tidak boleh meremehkan," ujar Sihar tentang PSM.
Medan Chief Ungguli Tuan Rumah Manado United 2-1
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger