TRIBUNNEWS.COM - Penampilan apik Spanyol sepanjang bergulirnya Euro U-21 mencapai puncaknya. Kemenangan 2-0 atas Swiss di laga final di Stadion Aarhaus, (25/6/2011), sekaligus menahbiskan La Rojita sebagai juara untuk ketiga kalinya di ajang Euro U-21.
Sejak awal digelarnya turnamen ini, Spanyol memang menjadi salah satu favorit kuat juara. Komposisi yang dibawa Pelatih Luis Milla di ajang ini dinilai salah satu yang terkuat.
Bagaimana tidak, skuad Spanyol dimotori dua pilar yang juga masuk ke dalam tim saat menjuarai Piala Dunia 2010 silam, yakni Javi Martinez dan Juan Manuel Mata. Selain itu, beberapa nama lain juga sudah cukup matang dengan ketatnya kompetisi Liga BBVA.
Tak heran jika pada laga final kali ini Spanyol sedikit lebih diunggulkan dibanding Swiss. Keperkasaan itu pun sudah muncul sejak pertandingan yang dipimpin wasit Paolo Tagliavento asal Italia, dimulai.
Dengan strategi khas, tiki-taka yang mengedepankan ball-possessions apik, Spanyol sudah mampu menguasai pertandingan sejak awal. Bahkan, secara total Spanyol pun mampu unggul yakni 54 persen berbanding 46 persen.
Namun, ketatnya pertahanan yang dibangun Swiss membuat Spanyol kerap kesulitan membongkarnya. Bahkan, Swiss sendiri mampu beberapa kali mengancam gawang Spanyol yang dikawal David De Gea melalui serangan cepat yang dimotori Xerdan Shaqiri cs.
Peluang terbaik didapat oleh Shaqiri pada menit ke-23 dan 30. Sayang, meski kedua tembakannya menemui sasaran, Shaqiri belum mampu mencetak gol karena penampilan apik De Gea di bawah mistar La Rojita.
Meski begitu, Spanyol akhirnya berhasil memecah kebuntuan lebih dulu pada menit ke-41. Umpan Didac Villa dari sisi kiri disambar tandukan Ander Herrera. Yan Sommer yang sudah telanjur maju hanya bisa terpana melihat bola masuk ke gawangnya.
Tertinggal satu gol pada babak pertamamembuat Swiss lebih aktif menyerang usai turun minum. Permainan Shaqiri dkk menjadi lebih bervariasi dan beberapa kali mampu menebar ancaman, khususnya melalui set-piece bola mati.
Sayang, buruknya penyelesaian Swiss membuat gawang De Gea tetap perawan. Bahkan, saking terlalu asyik menyerang, Swiss pun lengah. Pada menit ke-81, Thiago Alcantara mampu mencuri peluang melalui tendangan bebas untuk kembali menalukkan Sommer yang terlanjur salah posisi.
Gol itu membuat Spanyol semakin di atas angin. Sisa kurang dari sepuluh menit membuat Swiss kesulitan mengejar ketertinggalan. Alhasil, hingga laga usai Spanyol berhasil mempertahankan keunggulan 2-0 sekaligus berhak atas trofi Euro U-21.
Bagi Tim Matador muda, inilah gelar ketiga mereka setelah 1986 dan 1998. Sementara bagi Swiss, meski gagal mereka tetap berhak melaju ke ajang Olimpiade 2012 sebagai salah satu dari empat wakil Eropa. (*)