TRIBUNNEWS.COM – Terlahir sebagai warga negara Singapura tidak membuat Al-Qaasimy melupakan Riau sebagai kampung halaman orangtuanya. Bahkan kapten timnas Singapura ini tidak segan-segan menyebut dirinya berdarah Riau. Ia juga mengaku rindu pulang ke tanah Melayu di Pulau Sumatera ini, walau kepulangan kali ini bukanlah yang pertama kali baginya.
Begitu tutur pria kelahiran 21 Januari 1992 di Singapura itu, ketika membuka obrolan dengan Tribun di penginapan timnas Singapura, Hotel Pangeran pada Senin (9/7/2012).
Dalam kesempatan itu pria yang akrab disapa Kimi itu bercerita tentang perasaannya yang bercampur aduk mempersiapkan diri untuk melawan timnas Indonesia, yang tidak lain dan tidak bukan merupakan warga di tanah kelahiran ayahnya, Abdul Rahman.
"Banyak yang terasa saat akan menghadapi tim Indonesia. Ada rasa senang, bahagia, tapi bercampur-campur dengan rasa lain, karena Indonesia juga kampung halaman saya, dan saya juga berdarah Riau. Tapi saya sangat optimis dan siap bermain sepenuhnya untuk Singapura melawan Indonesia, dan meraih kemenangan," ujar Kimi yang berstatus mahasiswa jurusan Manajemen Sport di Politeknik Singapura ini.
Walau perasaannya campur-aduk, namun pria yang menekuni dunia sepakbola sejak umur 10 tahun itu mengatakan hal tersebut tidak mempengaruhi kesiapannya melawan timnas Indonesia pada tanggal 15 Juli 2012 ini. Bahkan ia mengaku sudah sangat ingin berlaga dengan tim yang menjagokan Andik Vermansyah sebagai kaptennya.
"Saya sudah tak sabar lagi ingin bertanding dengan tim Indonesia," sebut anak bungsu dari dua bersaudara yang memiliki tinggi 176 centimeter ini.
Pria bernama lengkap Muhammad Al Qaasimy bin Abdul Rahman ini juga mengaku benar-benar sangat dekat dengan keluarganya yang berada di Riau, bahkan hampir setiap hari mereka terus berkomunikasi melalui telepon, sms, facebook, dan twitter.