TRIBUNNEWS.COM – Selubung patung perunggu itu dibuka. Ratusan orang yang hadir tampak menahan napas. Tegang. Tersingkap kemudian patung bocah laki-laki usia sekitar 10-11 tahun, berdiri setinggi 145 cm, tersenyum lebar dan mengenakan pita lengan kapten kesebelasan. Di sebelah kakinya tampak sebuah bola sepak. Orang-orang pun bertepuk tangan meriah.
Patung siapakah itu gerangan? Bukan patung Lionel Messi kecil. Bukan pula patung Cristiano Ronaldo kecil. Pun bukan patung pesepak bola terkenal Jepang. Patung itu tak lain adalah sosok Ozora Tsubasa. Bagi yang tak hapal, itulah sosok Kapten Tsubasa kecil.
Kapten Tsubasa memang serial komik yang sungguh fenomenal. Cerita dari Jepang yang sudah difilmkan ini telah mengilhami jutaan anak-anak untuk kemudian menjadi pesepak bola profesional. Para pesepak bola top seperti Lionel Messi, dan Fernando Torres pun misalnya, tergiring jadi senang bola setelah menonton film ini.
Nah, patung perunggu Kapten Tsubasa dibuka di taman baru di kota Yotsugi, timur Tokyo akhir pekan lalu. Kota kecil itu merupakan kampung halaman pencipta tokoh bola itu, Yoichi Takahashi.
Diceritakan, setelah sukses bertualang di Barcelona, Spanyol, sang kapten akhirnya pulang kampung. Keberadaannya diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan untuk membantu menghidupkan kembali keberuntungan masyarakat setempat.
"Yotsugi adalah tempat saya lahir dan tumbuh, tetapi tak terpelihara sejak saya kecil," kata Takahashi (52) dalam upacara pembukaan selubung patung yang dihadiri oleh sekitar 700 pengunjung dari orang-orang penting, warga kota dan penggemar termasuk anak-anak.
"Saya berharap macam-macam orang akan datang dari seluruh penjuru negeri dan dunia untuk melihat, menyentuh dan memotret patung ini," ujarnya.
Komik strip Kapten Tsubasa yang juga menampilkan penjaga gawang Genzo Wakabayashi, terbit pada majalah mingguan bagi remaja pria Jepang pada 1981, saat sepak bola belum mendapat hati di Jepang, negara penggemar baseball.
Setelah beberapa tahun, pemainnya Kapten Tsubasa menjadi pemain profesional di Brasil dan kemudian pindah ke Barcelona. Keberuntungannya menanjak seiring dengan nasib sepak bola di Jepang, ketika Liga Jepang (J-Leage) diluncurkan pada 1993. Sepak bola nasional Jepang mencapai posisi 16 besar dalam piala dunia 2010.
Serial Kapten Tsubasa pun keliling dunia dalam buku komik, film animasi, video games, dibaca dan ditonton penggemarnya yang kerajingan termasuk Messi dari Barcelona dan Torres dari Chelsea dan Spanyol saat mereka mengejar masa kejayaan.
"Ada banyak orang yang jatuh cinta pada sepak bola setelah membaca manga ini, diantaranya adalah para pemain top dunia dan pemain tim nasional Jepang," kata Katsuei Hirasawa.
Takahashi mengatakan, sekitar 100 negara menyiarkan serialnya dan komiknya terjual 70 juta di dalam negeri dan penjualan internasional diperkirakan lebih dari 100 juta buku.
Serial itu dihentikan sejak tahun lalu dan penciptanya yang menjadi ketagihan sepakbola setelah menonton siaran piala dunia 1978, mengatakan tidak berencana membuat seri baru, tetapi mempunyai banyak gagasan.
"Yang menjadi masalah tentu saja, impian Tsubasa yaitu melihat Jepang menjadi juara dunia. Saya sungguh berharap, suatu masa akan menggambar pemandangan tersebut," katanya. (Tribunnews.com/den)