TRIBUNNEWS.COM – Entah apakah dia tulus atau tidak, Jose Mourinho mengungkapkan ekspresi yang berbeda saat mengakhiri tugasnya bersama Real Madrid. Mourinho menyempatkan diri menyampaikan salam perpisahan yang manis.
"Saya berharap semua orang yang terlibat dengan Real Madrid dipenuhi kebahagiaan pada masa mendatang. Saya menghargai beribu dukungan dari penggemar dan menghargai berbagai kritik yang datang dari orang lain. Sekali lagi, beribu kebahagiaan dan kesehatan untuk semua orang. Hala Madrid!" ungkap Jose Mourinho di situs resmi Real Madrid, Sabtu (1/6/2013).
Salam perpisahan itu membuat Jose Mourinho ibarat berwajah dua. Sudah bukan rahasia lagi jika selama berkarier di Spanyol Mourinho memiliki hubungan yang manis dengan kontroversi. Beragam ulahnya yang kontroversial membuat Jose Mourinho kerap mendapat kritik pedas.
Jose Mourinho sukses membuat media Spanyol mendidih. Bagaimana tidak, selama melatih Real Madrid, Mourinho nyaris selalu enggan menghadiri jumpa pers. Pria 50 tahun itu selalu mengutus asistennya, Aitor Karanka. Namun jika konteks pertandingannya adalah Liga Champions, Jose Mourinho tidak pernah pelit komentar.
Jose Mourinho juga sukses membuat rivalitas antara Real Madrid dengan Barcelona semakin panas, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ulahnya yang paling diingat adalah ketika menyolok mata Tito Vilanova dalam suatu kericuhan usai El Clasico. Bukannya mendinginkan suasana, seusai insiden itu Mou bahkan menyebut Vilanova dengan umpatan yang sama sekali tidak pantas diucapkan.
Kepastian Jose Mourinho hengkang pada akhir musim pun disambut sinis oleh Wakil Presiden Barcelona, Carles Vilarrubi. Secara terang-terangan Vilarrubi mengatakan tak akan ada seorang pun di Spanyol yang akan merindukan sosok pelatih asal Portugal tersebut.
"Dia tidak bagus untuk persepakbolaan Inggris. Chelsea mungkin berpikir memiliki masa yang bagus dengan dia waktu dulu, namun Anda akan melihat Mourinho yang sejati sekarang. Jika dia berperilaku seperti di Spanyol, maka hanya akan tercipta hubungan yang tidak sehat. Bencana. Pada seusianya, dia tidak akan berubah," kata Vilarrubi.
Tak hanya kontroversi, doa dan harapan yang diutarakan oleh Mou untuk semua orang yang terlibat dengan Real Madrid seperti munafik. Secara terang-terangan mantan pelatih FC Porto itu mengaku merasa berada di tempat yang tidak mencintai dia.
Terakhir, secara tersirat, Jose Mourinho menyebut momen-momen bersama Real Madrid sebagai yang terburuk di sepanjang kariernya. Hal itu dikatakan Jose Mourinho seusai Real Madrid dikalahkan Atletico Madrid pada final Copa del Rey.
Harimau mati meninggalkan taring, gajah mati meninggalkan gading. Ucapan perpisahan dari Mou dibalas sindirian oleh eks penggawa Los Blancos, Guti. Keputusan Mou hengkang setelah gagal menghadirkan trofi pada musim 2012/13 dituding Guti sebagai tindakan pengecut yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengharapkan hal-hal besar dari dia namun dia mengecewakan semua pendukung Madrid. Bukan kegagalan meraih trofi pada musim ini yang menjadi masalah. Tapi ketika anda mengalami musim terburuk, tunjukkan sedikit kerendahan hati. Saya rasa adil mengatakan dia lari dari tanggung jawab ketika memiliki kontrak empat tahun tapi kemudian ingin pergi sesegera mungkin setelah mengalami kegagalan," kata Guti dikutip oleh The Sun.
Well, meski kerap dicaci, Jose Mourinho tetap layak mendapatkan rasa hormat. Pada musim debutnya Mourinho langsung menghadirkan trofi Copa del Rey setelah mengalahkan Barcelona di babak final. The Special One juga menghadirkan gelar La Liga pertama Real Madrid setelah empat tahun paceklik.
Pada saat itu pula Jose Mourinho membawa Real Madrid menutup musim 2011/12 dengan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim (32), kemenangan tandang terbanyak (16), poin terbanyak di antara lima liga top Eropa (100), memiliki perbedaan gol +89, dan unggul 9 angka dari Barcelona di posisi kedua.
"Saya memberikan dia B+ untuk masa kepelatihannya di Real Madrid. Kami beberapa kali kecewa terhadap sejumlah hasil. Seiring berjalannya waktu, kami sadar kinerja Jose Mourinho sangat positif," kata Presiden Madrid, Florentino Perez, kepada Cadena Cope. (Tribunnews.com/deo)