TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) kembali menuai masalah. Salah satu klub peserta, Bontang FC menyatakan keluar dari kompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) itu.
Mundurnya Bontang FC kontan membuat jadwal putaran kedua LPI yang mulai digelar 4 September mendatang menjadi kacau.
Mundurnya Bontang FC ini juga membuat peserta LPI tinggal 15 klub. Itupun dengan asumsi klub- klub yang selama ini bermasalah seperti Jakarta FC, Persepar Palangkaraya, Persibo Bojonegoro, dan lainnya tidak ikut-ikutan mundur.
General Manager PT LPIS Didied Affandy mengatakan, mundurnya klub asal Kalimantan itu tidak akan menganggu jadwal kompetisi LPI. Tapi, pihaknya harus tetap membuat jadwal baru.
"Kami akan menyusun ulang jadwal pertandingan," kata Didied kepada wartawan, Rabu (28/08/2013).
Menurut Didied, pihaknya mendapatkan kabar dari Bontang FC melalui surat elektronik. "Kami akan berkomunikasi dengan mereka. Tapi surat pengunduran kami anggap belum resmi karena tidak disertai tandatangan. Apakah mereka tahu konsekuensinya bagaimana dan kenapa e-mail itu tidak ada tanda tangannya," ujar Didied.
Manajer Bontang FC Hariadi mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat pengunduran diri kepada PT LPIS sejak Senin (26/08/2013).
Ia berdalih, Bontang FC mundur karena PT LPIS tidak serius menjalankan kompetisi selama putaran pertama. Ada banyak permasalahan yang dirasakan Bontang FC, sehingga manajemen klub memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi.
"Manajemen sudah memutuskan untuk mundur. LPIS tidak mampu menunjukkan perkembangan yang baik dalam menjalankan kompetisi," kata Hariadi.
Menurut Hariadi, selama putaran satu, ada beberapa klub LPI yang melakukan walk out, namun PT LPIS tidak memberikan sanksi tegas kepada klub itut. "Regulasi tidak jelas. walkout dibiarkan," ujar Hariadi. get
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball