News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala AFF U19

Yabes Roni Malaifani Gemparkan Pulau Alor

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yabes Roni Malaifani usai menciptakan gol

Mengenai sepakbola, Yabes mengakui ayahnya yang membuatnya cinta dengan si kulit bundar. "Ayah seorang guru olahraga, beta senang sepakbola dari dia. Bapak pemain belakang, kalau beta penyerang atau sayap kanan," imbuh Yabes mengenang.

Tahun depan, Yabes lulus SMU, ia berkeinginan mengambil jurusan olahraga. "Seperti ayah yang guru olahraga, saya ingin menjadi pemain dan pelatih sepakbola," harap Yabes.

Saat kelas 3 SD, Yabes masuk dalam tim di sekolahnya. Ia ikut kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa tingkat SD. Dari situ ia mendapatkan beasiswa pendidikan.

Yabes mengerti mengandalkan uang sekolah kepada ibunya cukup memberatkan. Ibu Yabes, Sepriana hanyalah seorang petani yang menanam umbi-umbian dan pepaya.

Yabes mengaku ibunya sangat mendukung pilihannya bermain sepakbola. "Waktu SD, beta dibelikan sepatu harganya Rp 65 ribu untuk bermain bola," kata Yabes.

Ia mengasah kemampuan bermainnya dengan menonton pertandingan sepakbola di televisi.

Karena tidak memiliki televisi, kerap kali Yabes menonton siaran sepakbola di rumah tetangganya. Dari itu pula, Yabes mengidolakan klub AC Milan dan pemain Ronaldinho.

"Permainanya bagus, aku senang cara Ronaldinho selebrasi merayakan gol. Kalau tim, beta suka Brasil," tuturnya.

Ketika masuk SMP, ia kembali masuk dalam tim sepakbola dan ikut Olimpiade Olahraga Siswa tingkat SMP. Yabes juga mengikuti Liga Pendidikan Indonesia saat bersekolah di SMU 1 Kalabahi.

Permainan ciamik yang ditampilkan saat liga pendidikan membuat klub lokal Persepalor tertarik merekrutnya untuk bermain di divisi 2. Yabes ikut putaran pertama. Ia mengaku mendapatkan uang sebanyak Rp 4 juta dari permainannya itu.

Akhirnya uang sebanyak Rp 2 juta digunakannya untuk membiayai sekolahnya. "Tiap bulan beta ambil untuk membayar uang sekolah," katanya. Sedangkan sisanya untuk membeli sepatu dan kostum bola.

Saat bermain di Persepalor, Yabes mengidolakan seniornya Suparman Bara. Ia mencontoh cara bermain pemain tersebut. Dengan uang hasil kerja kerasnya, Yabes juga memiliki kostum timnas Indonesia.

Saat itu, Yabes  membeli kostum bernomor 17 yang dipakai Irfan Bachdim. "Beta pakai terus kostum itu, nomor 17 jadi idola," ungkap Yabes yang kini berstatus pemain klub Putra Kenari Alor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini