TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF 2013 dan lolos ke putaran final Piala Asia di Myanmar pada Oktober 2014, membuat masyarakat senang.
Evan Dimas dan kawan-kawan tidak hanya dianggap mengharumkan nama bangsa, tapi juga daerah tempat kelahiran.
Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah daerah memberikan hadiah kepada para pemain. Contohnya, Pemprov Sulawesi Barat memberikan hadiah rumah senilai Rp 600 juta kepada Maldini Palii.
Menurut anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tony Aprilani, pemberian hadiah kepada para pemain Timnas Indonesia U-19 terlalu berlebihan. Sebab, dari sisi psikologis, cara seperti itu dapat memengaruhi mental pemain.
“Anak-anak ini masih belia. Jangan pemerintah daerah euforia berlebih. Bukan tidak boleh memberikan uang, kemudian diarak. Saya khawatir karakter mereka berubah, belum apa-apa sudah merasa tinggi hati,” tutur Tony, saat ditemui di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Untuk membangun mental serta sikap displin para pemain, Tony Aprilani menyarankan punggawa skuat ‘Garuda Jaya’ mengikuti program character building.
“Bisa meminta melaksanakan character building. Kerja sama dengan pihak TNI. Ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan dan mental pemain, supaya tetap bagus dan sama-sama punya jiwa kebersamaan antar-pemain,” sarannya. (*)