Laporan Wartawan Berita Kota Super Ball, Eko Priyono
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya 1927, Fabio Oliveira, mengaku ingin bertemu pengusaha Arifin Panigoro di Jakarta. Tujuannya mempertanyakan waktu pelunasan gaji yang ditunggak manajemen.
AP, panggilan Arifin Panigoro, yang disebut sebagai donatur tunggal kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL), berjanji melunasi tunggakan tim hingga keputusan CAS diumumkan.
Persebaya Surabaya 1927 mengajukan gugatan terhadap PSSI ke CAS karena dicoret keanggotannya oleh induk organisasi sepak bola di Indonesia itu. Gugatan diajukan awal September lalu. Pengurus PSSI menilai PSSI bertindak sewenang-wenang terhadap Persebaya Surabaya 1927.
Perseteruan Persebaya 1927 dengan PSSI berawal dari kisruh di level pengurus PSSI yang memunculkan dualisme. Satu pengurus diketuai Djohar Arifin Husin dan pengurus lainnya membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia yang diketuai La Nyalla Mattalitti.
Dualisme kepengurusan itulah yang kemudian menyebabkan Persebaya 1927 dan sejumlah klub lainnya terpecah menjadi dua. Persebaya pecah menjadi Persebaya yang bermain di kompetisi Divisi Utama Liga Super Indonesia (LSI) dan Persebaya 1927 berkompetisi di Liga Prima Indonesia (IPL).
Ketika perseteruan penggurus PSSI berakhir, yang ditandai dengan bersatunya Djohar Arifin dan La Nyalla, keanggotaan Persebaya 1927 tidak diakui. PSSI hanya mengakui Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama. Hal inilah yang kemudian membuat Persebaya 1927 menggugat PSSI melalui CAS.
"Kalau rencana sejauh ini menunggu sampai bulan depan. Sampai ada keputusan dari CAS. Kalau belum ada realisasi berniat menemui pak AP di Jakarta untuk minta tanggung jawab soal hak-hak pemain dan ofisial. Sekarang sudah dekat Tahun Baru 2014 dan Natal 2013, pasti pemain membutuhkan uang yang merupakan hasil keringat mereka sendiri," tutur Fabio, Selasa (26/11/2013).
"Selama ini manajemen melihat Pak Arifin sangat berkomitmen membantu Persebaya 1927," tambah Fabio.