TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pemain tim nasional Indonesia, Noah Meriem, meminta kepada pelatih Indonesia U-23 Rahmad Darmawan supaya bermain kolektivitas.
Cara bermain mengandalkan kerjasama antar pemain, menurut pria kelahiran Biak, Papua, lebih cocok diterapkan daripada bermain mengandalkan individu satu atau dua pemain.
Permainan kerjasama antar pemain diperlihatkan Indonesia saat menghadapi Myanmar di pertandingan terakhir babak penyisihan grup B pada Senin (16/12/2013) kemarin.
“Indonesia bermain lebih baik di pertandingan lawan Myanmar. Ini terjadi, karena bermain kerjasama tim bukan individu. Permainan lebih baik, karena tidak ada Andik Vermansah dan Ferinando Pahabol yang mengandalkan kecepatan individu,” kata Noah saat dihubungi, Rabu (18/12/2013).
“Di pertandingan melawan Timor Leste, bola sering mati di kaki Andik Vermansah. Di laga melawan, Myanmar permainan lebih baik saat tak ada Andik,”.
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Malaysia di pertandingan semifinal cabang olahraga sepak bola, SEA Games XXVII. Pertandingan itu dilangsungkan di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, Kamis (19/12/2013) waktu setempat.
“Saya berpesan, jangan mainkan Andik Vermansah dan Ferinando Pahabol sejak menit pertama. Nanti, saja kalau sudah unggul dan memastikan kemenangan atau menit-menit terakhir pertandingan berakhir,” ujarnya.