TRIBUNNEWS.COM - Mengambil alih kursi kepelatihan tim nasional Portugal dari tangan Carlos Queiroz pada 20 September 2010, sosok Paulo Bento langsung menjadi buah bibir. Bagaimana tidak, ia langsung membawa Selecao Eropa tersebut melaju ke babak semifinal Euro 2012, sebelum ditaklukkan sang juara, Spanyol melalui adu tendangan penalti.
Sanjungan kembali diraihnya kala memastikan Cristiano Ronaldo dkk berhak atas satu tempat di putaran final Piala Dunia 2014. Memang, mereka harus berjibaku di babak play-off menuju Brasil. Tapi intinya, Bento dianggap sebagai satu tokoh kunci, sekaligus bakal merasakan untuk kali pertama atmosfer piala dunia.
Berikut petikan wawancara yang dilansir dari situs FIFA.com, Skysports dan A Bola, dengan mantan pelatih Sporting Lisbon tersebut terkait bagaimana persiapan timnya menuju perhelatan akbar sepak bola sejagad tersebut, termasuk strategi apa yang akan diterapkan, bagiamana pengaruh sosok Cristiano Ronaldo, sampai potensi pesepakbola muda asal Portugal.
Q: Portugal baru saja kehilangan sosok legendaris. Bagaimana Anda memandang warisan dari seorang Eusébio?
A: Tak bisa disangsikan lagi, dia adalah satu di antara legenda sepak bola dunia, bukan hanya untuk Portugal saja. Dia mewarisi spirit juara yang sangat tinggi, serta simbol dari sebuah perjalnan yang tak mudah di sepak bola dunia. Dia meretas karier dengan susah payah, menggapai pretasi mengesankan dengan tak mudah, tapi akhirnya dia bisa melakukan serta mendapatkan itu. Filosofi itulah yang akan menjadi bekal tim dalam setiap pertandingan, termasuk nantinya pada putaran final Piala Dunia 2014.
Q: Apa yang Anda harapkan sebagai Pelatih Timnas Portugal, ketika nantinya berada di Brasil, terutama dari sisi kegairahan dan ketertarikan?
A: Di atas itu semua, saya berharap bisa menikmati Piala Dunia, yang merupakan sebuah kompetisi dan menjadi satu-satunya turnamen yang membuat setiap orang ingin terlibat aktif di dalamnya. Setelah itu, dengan bekal talenta dan performa tim serta kualitas para pemain yang kumiliki, kami akan mencoba maksimal dan berjalan sejauh yang kami bisa. Itu artinya, kami harus mamu lolos dari putaran trup dan masuk ke babak 16 besar. Setelah di zona itu, kami akan bertarung habis-habisan untuk melangkah ke babak berikutnya sampai kami berhenti.
Q: Portugal gagal meraih tiket langsung setelah kalah bersaing dari Rusia di fase kualifikasi grup, dan harus menjalani laga play-off. Apa yang Anda dapatkan dari itu?
A: Faktanya, kami memang tak bisa lolos langsung, tapi bukan berarti kami kalah dari Rusia. Selain itu, kami juga terlalu banyak membuat kesalahan sendiri, sehingga justru menyusahkan kami di kemudian hari. Kami tak bisa memaksimalkan pertemuan dengan tim-tim yang seharusnya bisa kami kalahkan seperti Israel atau Irlandia Utara. Tapi semua itu memberi kami banyak pelajaran, terutama karena kekuatan tim tidak hanya terdiri dari para pemain hebat saja, melainkan butuh kekompakan yang menghasilkan permainan kolektif. Itulah nuansa yang hilang saat kami gagal mengalahkan tim-tim yang di atas kertas bisa lumpuh di depan kami. Itu juga menjadi satu tanda, kalau kami bukan menonjolkan satu orang saja.
Q: Maksud Anda Cristiano Ronaldo?
A: Tentu saja. Di luar sana banyak orang menilai kalau pahlawan kami adalah seorang Cristiano Ronaldo. Memang benar, dia selalu tampil atraktif, tapi saya pikir itu memang kapasitasnya sebagai pemimpin dari tim. Ia memang menyelamatkan kami denga mencetak banyak gol ke gawang Swedia di babak play-off, tapi bukan berarti itu datang dari dia sendiri. Artinya, saya memiliki banyak pemain hebat yang sanggup untuk menopang tim. Portugal bukan hanya Ronaldo seorang. Itu berarti, kami tak tergantung pada satu CR7 saja, meski faktanyai ia memang selalu tampil menonjol.
Q: Bagaimana Anda melakukan pendekatan terhadap para pemain, saat menghadapi play-off kontra Swedia?
A: Kami semua sangat percaya diri dan nyaman, karena sebenarnya kami punya kualitas tinggi untuk melakukannya, baik secara individu maupun tim, dibanding lawan kami. Para pemainku sudah memiliki pengalaman bagaimana harus menghadapi babak menentukan seperti itu. Nyatanya, kami berhasil, dan sangat berterima kasih pada seluruh rakyat Portugal yang berada di belakang kami dalam dua partai krusial itu.
Q: Pertemuan dengan Swedia memantik perhatian dunia, karena memertemukan dua pemain bintang, Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic. Apakah itu memiliki efek dalam sistem kepelatihan Anda?