TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Raja Isa memilih melatih Persijap Jepara, lantaran tim ini memiliki pemain yang memiliki apresiasi yang luar biasa.
Raja Isa rela melatih Persijap yang diisi pemain tidak berkelas tetapi bisa dibilang pemain kelas dua.
"Tim kami berisi pemain muda sekitar 6 orang, tiga pemain asing, dan sisanya pemain senior yang bisa kami kontrak dengan harga yang tidak tinggi. Bisa dibilang untuk mengontrak 25 pemain Persijap sama dengan mengontrak lima pemain bintang di klub besar di LSI," kata Raja Isa kepada Super Ball, Rabu (12/2/2014).
Meski demikian, Raja Isa tidak patah arang.
"Salah satu alasan saya mau melatih di Persijap, karena pemain di tim ini memiliki apresiasi yang luar biasa. Dengan segala permasalahan pemain dan perjalanan yang berdarah-darah sampai bisa ke LSI tidak membuat seluruh pemain patah semangat. Inilah yang membuat saya bertekad untuk membawa tim ini mencapai prestasi tertinggi," tutur Raja Isa.
Raja Isa mengaku akan sangat bangga jika bisa membawa Persijap bertahan atau masuk ke lima besar klasemen LSI. "Jika prestasi saya di Persijap bagus, maka akan menjadi modal saya untuk musim depan. Dengan demikian, saya terbukti menjadi pelatih yang berhasil," ucap Raja Isa.
Menurut Raja Isa, jika melatih tim hebat seperti Arema, Persipura, Persebaya Surabaya atau lainnya tentu mudah membawanya ke juara LSI, karena diisi pemain-pemain berkualitas. Ditambah dengan dukungan dana besar dari manajemen.
"Berbeda dengan Persijap yang membutuhkan perjuangan dan semangat pantang menyerah. Saya dan pemain akan bersama-sama berjuang sekuat tenaga. Persiapan dan keuangan yang minim tidak membuat kami kendur, tetapi malah makin termotivasi untuk memberikan yang terbaik," papar Raja Isa.