TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatih Persija Jakarta Blitz Tarigan membantah tudingan melakukan tindak provokasi kepada bobotoh saat meladeni Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Kamis (8/5/2014).
Blitz menjadi salah satu sasaran makian para suporter tuan rumah karena dianggap sengaja melakukan serangkaian protes untuk menunda-nunda pertandingan.
Puncak kekesalan suporter terjadi ketika mantan pelatih Deltras Sidoarjo menunjuk ke arah penonton di tribun VIP. Sontak, para suporter pun menyambut tindakan Blitz dengan lemparan botol minuman dan makian kasar.
Ketika dikonfirmasi, Blitz sendiri mengaku tidak bermaksud untuk memancing emosional penonton. Kedatangannya ke arah tribun VIP bukan untuk memancing emosi suporter, melainkan memanggil ofisial Persija untuk mengambilkan sepatu cadangan Rohit Chand.
"Saya bukan berbicara kepada suporter, tapi kepada ofisial untuk membawakan sepatu cadangan Rohit. kebetulan lokasinya di lorong pemain tepat di bawah tribun VIP," kata Blitz.
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih kepala Persija U-21 juga menegaskan, serangkaian protes yang dilakukan tim pelatih bukan untuk menunda permainan. Namun, untuk menjalankan peraturan sesuai regulasi.
"Pada technical meeting kami sudah tegaskan kalau kami akan stop bertanding sementara, jika ada tekanan dari suporter. Dan, ternyata pelemparan dari suporter bertubi-tubi dan sangat mengganggu pertandingan," ujar Blitz.