TRIBUNNEWS.COM - Modal Honduras untuk tampil pada putaran final Piala Dunia 2014 tak terlalu buruk. Mereka berhasil lolos ke Brasil setelah menempati posisi ketiga di klasemen akhir babak keempat kualifikasi zona Concacaf. Sebuah catatan yang cukup mengesankan, karena mereka mampu mengalahkan sang pemuncak, Amerika Serikat (2-1) serta mampu menahan imbang Meksiko (2-2).
Alhasil, Honduras berada di bawah AS dan Kosta Rika. Modal ini berlanjut di partai uji coba. Setelah dikalahkan Brasil, mereka bangkit dengan raihan seri 2-2 versus Ekuador, dan mengungguli Venezuela, pada Maret lalu.
Tak heran, dengan komposisi pemain yang baru saja diumumkan sang pelatih, Luis Fernando Suárez, maayoritas masyarakat negeri yang dipimpin Presiden Juan Orlando Hernández ini optimis tim kesayangan mereka bisa tampil mengejutkan tatkala berkompetisi di Grup E bersama Swiss, Perancis dan Ekuador.
Sayang, banyak pengamat dan kalangan media menyebut, kans Honduras untuk lolos tak sebesar asa para pendukungnya. Bertemu Swiss dan Perancis jelas alasan terkuat bagi pemrediksi untuk menempatkan Honduras sebagai tim minoritas. Mungkin saja yang bisa diraih adalah berharap kemenangan atas Ekuador, tim yang diarsiteki mantan pelatih Honduras.
"Memang selalu tak mudah, apalagi pengalaman buruk di Afsel dan Copa Amerika 2011. Tapi, saat ini saya memiliki deretan pemain yang berkualitas dan penuh kolektivitas. Ciri permainan seperti itu akan membawa kami menuju tim yang solid, dan tak mudah menyerah," tegas Suarez.
Sang arsitek sepertinya paham, hal terpenting yang dibutuhkan timnya saat ini adalah kekuatan psikologis. Selain itu, Suarez ingin dewi fortuna mengarah pada mereka, sehingga strategi yang dirancang benar-benar terealisasi di lapangan.
"Bagaimanapun keberuntungan adalah hal terbesar yang kami inginkan. Secara materi memang kami kalah dari Swiss dan Perancis. Tapi, semua itu akan berbeda. Ini ajang Piala Dunia, dan semua pemain akan memperlihatkan seluruh kemampuan terbaik. Kami memang sangat sulit untuk menjadi juara. Tapi tidak dengan spirit kalau tim harus pulang dengan kepala tegak," tegas Suarez.