TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Arema Cronus telah memastikan diri lolos ke babak delapan besar Liga Super Indonesia (LSI).
Bahkan Singo Edan melaju ke delapan besar dengan status juara wilayah barat.
Menjelang delapan besar pemain diminta lebih dewasa agar tidak merugikan tim.
Pelatih Arema, Suharno meminta agar pemain tidak melakukan tindakan yang merugikan tim.
Seperti yang dilakukan oleh striker mungil mereka Samsul Arif, saat melawan Sriwijaya FC.
Di pertandingan itu Samsul mendapat kartu kuning karena tindakan tidak perlu.
Mantan pemain Persibo Bojonegoro tersebut melakukan seleberasi dengan melepas kostum, yang membuatnya telanjang dada.
Akibatnya wasit yang memimpin pertandingan mengganjar Samsul dengan kartu kuning.
Di pertandingan tersebut Samsul memang sangat emosional.
Ini dikarenakan berkali-kali peluang yang diciptakan tidak berbuah gol. Bahkan dia sempat dipersalahkan karena tidak mau mengumpan bola saat peluang emas terjadi.
Namun lebih memilih mengeksekusi sendiri. Sehingga saat berhasil mencetak gol, pemain yang pernah memperkuat Timnas itu begitu emosional dan melepas kaus.
"Kami (tim pelatih) sudah mewanti-wanti pada pemain agar tidak melakukan tindakan yang tidak perlu, dan justru merugikan tim," kata Suharno.
Dengan demikian Samsul Arif terancam absen di pertandingan lain, jika kembali mendapat kartu kuning. Hal tersebut tentu merugikan Arema nantinya di delapan besar.
Apalagi saat ini, Samsul lebih banyak menjadi pilihan untuk diturunkan bersama Cristian Gonzales di lini depan Arema.