TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Striker Persija Jakarta, Budi Sudarsono mengatakan Persija Jakarta tidak bisa dipegang oleh pelatih biasa yang memiliki kemampuan melatih standar dengan sertifikat kepelatihan seadanya.
Dengan karakterisik klub Macan Kemayoran yang berbeda, Persija Jakarta membutuhkan seorang pelatih yang berani dan memiliki karakter kuat untuk menaklukan tantangan di sekitarnya. Juara musim 2015 menjadi target yang diusung manajemen Persija kepada pelatih baru nantinya.
"Pelatih Persija perlu memiliki disiplin tinggi dengan pendirian (sendiri) kuat dan tidak mudah diintervensi dari pihak manapun. Ini modal utama yang dibutuhkan untuk meraih juara di musim depan," ujar Budi Sudarsono kepada Harian Super Ball.
Budi menambahkan persyaratan ini menjadi penting agar program yang telah disusun pelatih bisa berjalan sempurna. Berdasarkan pengalamannya, striker yang mengantarkan Persija Jakarta juara di tahun 2001 itu mengatakan program kerja yang dimiliki pelatih sebagain besar sangat baik.
Namun fakta di lapangan terkadang tidak berjalan sempurna karena terhambat banyak faktor. Ketidaktegasan pelatih terhadap pemain dalam latihan, atau intervensi manajemen klub sehingga program tidak berjalan baik.
"Harusnya kamu (pemain) ikut saya, bukan pelatih ikut pemain. Karena yang punya program itu pelatih. Termasuk manajemen juga tidak bisa campur tangan soal teknis bermain. Kecuali di luar non-teknis," ujar pencetak gol saat menang melawan Qatar di Pila Asia Tahun 2004.
Terkait dengan dua pelatih yang bertahan dalam bursa kandidat pelatih Persija, Dejan Antonic dan Aji Santoso, striker Persikabo Bogor (Divisi Utama) itu mengatakan kedua pelatih memiliki kualitas bagus. Budi pernah mengikuti program latihan bersama Dejan Antonic, selama tiga bulan saat memperkuat Arema Indonesia (IPL). "Saya pernah dilatih Dejan waktu di IPL dulu, walaupun sebentar. Dia bagus," ujarnya.