TRIBUNNEWS.COM - Keputusan PT Liga Indonesia untuk menyelenggarakan laga Final Liga Super Indonesia (LSI) antara juara bertahan Persipura Jayapura kontra Persib Bandung di Stadion Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan dinilai keliru oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Kang Emil, yang ikut menemani bobotoh ke Palembang lalu sama-sama membuka baju saat mendukung Persib kontra Arema, mengatakan seharusnya laga final di helat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kang Emil menyebut stadion itu sebagai simbol nasional yang berada di ibu kota negara.
"Harusnya final ISL itu di Stadion GBK. Ini simbol nasional. Nasional itu Jakarta. Keputusan final di Palembang menurut hemat saya keliru," tulis Ridwan di akun Twitter-nya, Selasa malam silam.
Adapun pihak PT Liga mengatakan bahwa waktu yang mepet menjadi alasan utama final digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat, 7 November 2014. Padahal, sebelumnya PSSI sempat meminta bantuan Menpora agar bisa menghelat final di Jakarta.
"Setelah melakukan koordinasi terakhir dengan kepolisian, dan melihat waktu yang terlalu singkat menuju final, kita akhirnya menetapkan laga final digelar di Palembang," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, seperti dilansir situs Liga Indonesia.
Meski tak dihelat di Jakarta, final ISL 2014 dinilai bakal menciptakan laga penuh gengsi.
"Kami melihat ini akan menjadi laga final yang hebat, karena mempertemukan dua tim yang luar biasa. Selamat kepada Persipura dan Persib yang akan tampil di final," kata Joko.
Simak Berita-berita Totalitas Dukungan Ridwan Kamil Buat Persib Bandung: