News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Djanur Dikritik, Istri yang Emosi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miranda Panggabean (kiri) istri dari pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

TRIBUNNEWES.COM, BANDUNG - Dua tahun lalu saat Djadjang Nurdjaman mengarsiteki Persib Bandung, sang istri, Miranda Panggabean bersyukur sekaligus harap-harap cemas karena suaminya melatih tim yang suporternya tersebar hampir di seluruh Jawa Barat.

Namun dua tahun sejak itu, sang suami bisa membawa Persib juara setelah 19 tahun tanpa gelar. Melewati dua musim sebagai istri sang arsitek Maung Bandung, bukan tanpa duka.

Apalagi, selama dua tahun itu, Djanur sapaan akrab sang pelatih, kerap dikritik oleh bobotoh. Bahkan, tuntutan mundur sering disuarakan mereka. Namun, pembuktian Djanur yang membawa Persib juara, membungkam semua kritik.

"Saya selalu dengar banyak yang kritik bapak. Tapi bapak selalu bilang itu risiko. Jadi ketika siap dipilih jadi pelatih, ya harus siap lahir batin segalanya," kata Miranda kepada Tribun, belum lama ini.

Bukan tanpa emosi juga Miranda melihat sang suami dikritik oleh bobotoh. Terlebih, saat kritikan berujung dengan tuntutan mundur di sejumlah media sosial.

"Saya kadang suka sedih. Tapi apa boleh buat. Yang bisa saya lakukan hanya berdoa tiap hari minta yang terbaik, termasuk mendoakan Persib juara," ujarnya.

Tekanan menjadi semakin berat, selama dua musim itu, Djanur selalu ditekan kala Maung Bandung gagal menang dalam sebuah laga.

"Dukanya kalau Persib kalah, jujur saya sedih banget. Tapi kalau sudah menang alhamdulillah," ujarnya.

Kini, manajemen Persib kembali menunjuk Djanur untuk mengarsiteki Maung Bandung untuk musim depan yang jadi musim ketiganya di Persib. Sebagai istri, meski suka duka tetap akan dirasakan, Miranda mengaku akan tetap mendukung.

"Saya akan selalu dampingi. Mudah-mudahan bapak amanah diberi kepercayaan," kata perempuan berkerudung ini.

Miranda bukanlah perempuan asing di dunia sepak bola Indonesia. Kedekatan Djanur dan Miranda pun, tidak lepas dari urusan bola. Sekitar tahun 1970-1980-an, keduanya bertemu.

Miranda merupakan putri dari pemilik klub di kompetisi Galatama, Mercubuana. Saat Djanur menikahinya era 1980-an, Djanur membela klub mertuanya hingga pada 1985. "Bapak main di klub ayah saya saat itu karena mainnya bagus, juga biar lebih dekat," kata Miranda.

Setelah klub profesional Galatama itu bubar, Djanur pulang kampung dan membela Persib pada 1986 di bawah asuhan Nandar Iskandar. Di final perserikatan 1986, Djanur menjadi pahlawan Persib karena gol di menit 77, menumbangkan Perseman Manokwari. Kemenangan di final piala Perserikatan 1986 itu sekaligus membalas luka gagal juara pada 1985 lewat drama adu penalti. (men)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini