News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Euro 2016

Tanpa Pirlo, Lini Tengah Italia Bisa Jadi Santapan Empuk Kroasia

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andrea Pirlo dikepung tiga pemain Inggris (dari kiri), James Milner, Steven Gerrard dan Wayne Rooney di laga Piala Eropa 2012.

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Italia tidak bisa diperkuat sang maestrolini tengah, Andrea Pirlo. Gelandang kreatif Juventus itu terpaksa absen akibat cedera otot paha.

Tanpa Pirlo, lini tengah Azzurri bisa menjadi santapan empuk lini tengah Kroasia, karena Marco Verratti juga masih berkutat dengan cedera. Antonio Conte tinggal berharap Daniele De Rossi yang tampil gemilang pada laga ke-100 bersama tim Azzurri.

Sebaliknya lini tengah Kroasia kini dihuni pemain-pemain dengan visi permainan yang luar biasa seperti Luka Modric dan Ivan Rakitic.

“Biasanya Andrea Pirlo memainkan peran krusial di tim Italia dan tidak diragukan lagi mereka akan begitu kehilangan mereka. Pertarungan di lini tengah bisa menentukan pemenang laga ini,” papar Luka Modric yang memperkuat klub raksasa Spanyol, Real Madrid.

Memberikan ruang kepada pemain-pemain seperti Modric dan Rakitic dapat menjadi petaka bagi Italia. Di lini depan, penyerang oportunis sekaliber Mario Mandzukic akan sangat dimanjakan oleh umpan-umpan brilian kedua pemain tersebut.

Conte pun dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu mempertahankan formasi 3-5-2 atau menaruh empat bek. Selain menentukan kekuatan pertahanan tim, pilihan formasi Conte juga akan menjamin agresivitas serangan Gianluigi Buffon, cs.

“Formasi tiga bek tengah membuat tim bermain lebih agresif karena mereka harus lebih banyak menutup ruang. Sedangkan jika bermain dengan empat bek, maka anda membutuhkan pemain ekstra. Anda harus lebih sering membaca pertandingan, sehingga menjadi kurang agresif,” papar bek Giorgio Chiellini.

Formasi 3-5-2 Conte mendapat kritik tajam dari Zvonimir Boban. Menurut Boban, formasi ini membuat tim polesan eks gelandang Juventus itu kerepotan menahan pergerakan pemain-pemain sayap. Khususnya, pemain-pemain sayap yang kerap bertukar posisi secara cepat.

Namun demikian, tandem Chiellini, Andrea Ranocchia, mengindikasikan kemungkinan Conte kembali menerapkan formasi 3-5-2. Menurut Ranocchia, gaya permainan yang diusung mantan pelatih Juventus itu merupakan gaya yang seharusnya diperagakan Italia.

Mattia De Sciglio mendukung pernyataan Ranocchia. Menurut De Sciglio, Conte bekerja keras pada setiap detil permainan. De Sciglio mengatakan semua anggota tim telah memahami fase-fase permainan yang akan diterapkan saat melawan Kroasia.

“Kami harus waspada karena memiliki sejumlah pemain hebat. Mereka tim yang hebat, yang memimpin grup kami, namun kami harus menang karena kami bermain di kandang. Kami harus berkonsentrasi pada permainan kami sendiri. Kami lebih baik daripada mereka,” tutur De Sciglio.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini