Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain belakang Timnas U-19, Rudolf Yanto Basna siap membela Mitra Kukar di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Pernyataannya itu dilontarkan setelah dikontrak oleh manajemen Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, pada Kamis (19/12/2014). (Baca juga: Rudolf Yanto Basna: Saya Siap di Mitra Kukar Senior atau U-21)
Faktor lain yang membuatnya tertarik merumput di Mitra Kukar adalah sosok pelatih Mitra Kukar, Scott Joseph Cooper yang dinilainya memiliki program yang sangat bagus. "Saya dengar, pelatih Scott memiliki segudang pengalaman dan prestasi di klub-klub sebelumnya seperti di Thailand. Ini menjadi salah satu motivasi saya bergabung. Saya ingin merasakan kehebatan tangan dari pelatih Scott. Dengan demikian, sebagai pemain muda, saya juga bisa lebih banyak belajar dan pengalaman," kata Rudolf kepada Harian Super Ball, Senin (22/12/2014).
Rudolf yang pernah bergabung di SAD Uruguay pada tahun 2011-2013 itu menambahkan, sebenarnya dirinya tidak terlalu kaget dilatih pelatih asing. Namun dia menilai pelatih Scott bukan tipe pelatih yang diskriminatif. "Saya sudah merasakan dilatih orang asing saat di SAD Uruguay, tetapi pelatih Scott berbeda. Dia menilai pemain tidak dari usianya, tetapi dari kualitasnya. Dia menghargai pemain dan inilah yang membuat saya yakin, bisa masuk ke skuat inti, jika saya bisa mengeluarkan seluruh kemampuan saya agar bisa tampil maksimal selama kompetisi musim depan," papar Rudolf.
Program latihan yang diberikan selama pemusatan latihan atau training camp (TC) di Lapangan Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, menurut Rudolf sangat efektif. "Pelatih Scott sangat cerdas dalam memberikan latihan. Jika pelatih lokal biasanya hanya fokus pada ball position, tetapi pelatih Scott justru fokus pada beberapa hal, mulai ball position, finishing, dan fisik," tutur Rudolf.
Program latihan yang diberikan pelatih Scott, terang Rudolf tidak bertele-tele tetapi simpel dan mengena pada sasaran. "Seperti latihan fisik, dia terapkan konsep latihan yang simpel dan variatif tetapi justru sangat mengena dan cepat dirasakan manfaatnya oleh pemain. Berbeda dengan pelatih lokal, yang terlalu bertele-tele, tetapi justru kurang fokus, sehingga tidak cepat dirasakan manfaatnya oleh pemain," ucap Rudolf.