Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kemenangan 3-1 yang diraih Persija Jakarta atas Perserang Serang, Minggu (15/2), belum membuat Rahmad Darmawan puas. Pria yang akrab disapa RD itu mengakui ritme permainan anak asuhnya belum stabil.
Pelatih 48 tahun itu menerapkan skema 4-1-4-1 andalannya dengan menurunkan Yevgeni Kabayev sebagai ujung tombak. Amarzukih diplot sebagai jangkar untuk menyokong kreasi Stefano Lilipaly dan Alfin Tuasalomny.
Cedera yang dialami Ismed Sofyan pada pertengahan babak pertama memaksa RD untuk menurunkan Mahardiga Lasut. Sementara posisi Ismed digantikan oleh Amarzukih yang sebelumnya bermain di posisi jangkar. Komposisi ini justru membuat ritme permainan Persija belum stabil. Lambatnya tempo permainan yang dipraktikan Ismed Sofyan dkk pada babak pertama membuat kedudukan berakhir imbang tanpa gol.
Determinasi Macan Kemayoran justru meningkat drastis di babak kedua. Imbasnya, tiga gol Persija diciptakan pada babak kedua. Alfin Tuasalamony dan Bambang Pamungkas masing-masing sukses menyumbangkan satu gol. Sementara gol tim Ibu Kota lainnya hasil dari bunuh diri pemain lawan.
"Jujur, hari ini kami bermain dengan tempo lambat. Pemain terlalu banyak memainkan bola di belakang dan tengah. Makanya kita melakukan evaluasi menyeluruh saat istirahat," kata RD, usai pertandingan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Minggu (15/2).
Lini tengah, lanjut RD, masih belum menemukan ritme yang diinginkan. Sederet gelandang, terutama Lilipaly, kerap terburu-buru melepaskan umpan yang kurang akurat kepada striker. "Seperti saya katakan kemarin, persoalan tempo atau pengatur ritme di tengah masih belum stabil. Kadang terlalu lambat, maupun sebalinya terlalu cepat. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi di waktu tersisa ini," paparnya.
Tim kebanggaan publik Jakarta ini masih memiliki waktu sepekan untuk membenahi kelemahan yang ada. Sebab, Bambang Pamungkas dkk bakal menghadapi Pelita Bandung Raya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/2/2015).