Laporan Wartawan Harian Super Ball, Rafli Aditya Priatna
TRIBUNNEWS.COM - Krisis finansial yang akrab melanda Persija Jakarta pada tiga musim terakhir kemungkinan tidak lagi terulang. Kalkulasi pendapatan dari sponsor dan penjualan tiket diklaim dapat menutup pengeluaran Macan Kemayoran pada musim 2015.
Manajemen Persija menganggarkan dana sebesar Rp 35 miliar untuk mengarungi kompetisi LSI 2015. Sumber pendapatan mayoritas ditargetkan dari pihak sponsor, ditambah hasil penjualan tiket dan jatah kontribusi komersial dari PT Liga Indonesia.
"Saat ini kita sudah resmi bekerjasama dengan tiga sponsor. Dana yang kami bisa dapat kemungkinan bisa menutupi target anggaran jika semua laga kandang bisa digelar di Jakarta dengan lancar," kata Wakil Presiden Klub Persija Asher Imaret Siregar.
Asher menyebutkan, pihak sponsor yang telah resmi terlibat adalah Net TV, Columbia, dan Corsa. Sementara rencana kerjasama dengan perusahaan properti ternama, PT Agung Podomoro Grup, masih dalam tahap negosiasi.
Musim lalu, manajemen Macan Kemayoran mampu mengantongi dana sebesar Rp 11 M hanya dari hasil penjualan tiket 11 laga kandang. Sementara pendapatan tambahan dari sponsor dan hak siar diperkirakan mencapai Rp 10 M.
Pendapatan Persija dipastikan bertambah pada musim 2015. Itu karena kembali menggunakan format kompetisi penuh, bukan dua wilayah seperti musim 2014.
Kali ini, tim berjulukan Macan Kemayoran memiliki 17 laga kandang dari total 34 pertandingan. "Jika semua laga kandang lancar, pendapatan dari tiket bisa mencapai Rp 15-20 miliar," urai Asher.
Sedangkan pendapatan yang didapat dari sponsor dan hak siar bisa menyentuh angka Rp 18-20 miliar. Nilai tersebut sudah termasuk dana kontribusi komersial sebesar Rp 3 miliar.
Sekretaris Umum Persija Budiman Dalimunthe menambahkan, pemasukan tim Ibu Kota bisa kembali bertambah dari serangkaian program komersial yang melibatkan sponsor utama, Net TV.
"Insya Allah tidak ada tunggakan jika semua program lancar. Kerjasama dengan Net TV bisa jadi tambahan signifikan bagi klub dan pemain dari program off air dan on air," ujar Budiman.
Kendati demikian, Persija kini masih menunggak gaji selama tiga bulan terakhir. Penundaan jadwal kompetisi ditengarai menjadi penyebab dana dari sponsor belum bisa dicairkan sepenuhnya.