News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persija Jakarta

Persija Jakarta Terancam Minus Pemain Senior ke Papua

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Persija Jakarta berpose bersama sebelum bertanding dalam laga ujicoba antara Persija Jakarta melawan Barito Putra di Stadion Utama Gelora Bung Karna (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015). SUPER BALL / FERI SETIAWAN

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Krisis finansial yang masih membelit Persija Jakarta memasuki fase kritis. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu terancam tampil tanpa sebagian besar pemain seniornya saat menghadapi Persipura Jayapura, Sabtu (25/4/2015).

Pelatih utama Persija Rahmad Darmawan bahkan berencana menggunakan jasa pemain U21 untuk memenuhi kuota tim untuk menghadapi Boaz Solossa dkk di Stadion Mandala Jayapura, Papua.

"Sebagai pelatih, saya putuskan untuk tetap berangkat ke Papua Kamis (23/4/2015) dengan skuad seadanya. Saya belum tahu berapa pemain senior yang akan ikut, kemungkinan terburuk kita akan gunakan pemain U-21 untuk melengkapi tim," kata Rahmad Darmawan kepada Harian Super Ball, Rabu (22/4/2015).

Pelatih yang akrab disapa RD itu menegaskan ia dan seluruh staf pelatih pun memiliki persoalan yang sama dengan pemain, yakni hak-haknya belum diselesaikan.

"Saya sangat menghormati apapun keputusan pemain karena ini persoalan prinsip. Tapi, saya harus memutuskan untuk tetap berangkat untuk memenuhi tugas saya. Mungkin kalau saya berada di posisi mereka juga akan bersikap serupa," ujar pelatih kelahiran Metro Lampung 48 tahun itu.

Mantan pelatih Persipura itu juga menyatakan tidak akan membedakan loyalitas pemain, jika nantinya ada sebagian pemain senior yang memutuskan bertolak ke Papua.

"Sekali lagi ini soal sikap, jadi saya tidak akan mengukur loayalitas dari sini."

RD tidak mau mencampuri hasil pertemuan antara manajemen dan pemain. Misi utama yang menjadi dipikulnya kali ini adalah menghindari tim dari sanksi Walk Over (WO).

Seperti diketahui, penunggakan gaji selama tiga bulan direspons pemain dengan aksi mogok sejak Senin (13/4/2015). Mereka mendesak manajemen untuk menuntaskan hak-hak sebelum akan memenuhi kewajibannya.

"Saya menghargai hak pemain untuk bersikap seperti ini. Tapi, semoga ada solusi terbaik dan rencana terburuk (menggunakan pemain U-21) tidak kita gunakan," ujar RD.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini