TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih belum menyerah mengambil hati federasi sepakbola dunia FIFA untuk mengakui Tim Transisi menggantikan peran induk sepakbola tanah air PSSI.
Sebelumnya, Kamis 20 Mei 2015, Kemenpora sudah mengirimkan surat kepada FIFA menyampaikan kekisruhan persepakbolaan yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Badan pemerintah itu juga meminta bertemu FIFA pada kongres yang digelar di Zurich, Swiss, 29 Mei depan.
"Kemenpora sudah kirim surat ke FIFA tanggal 20 Mei mengenai permintaan mengakui Tim Transisi. Tanggapan FIFA tidak lama, dua hari kemudian kami langsung dapat respons," ujar Gatot di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Namun dalam surat balasan itu, FIFA menolak permintaan Kemenpora merestui Tim Transisi dan niatnya bertemu dalam kongres FIFA.
"Dalam surat balasan itu, FIFA memang tidak menerima kehadiran tim Kemenpora (Tim Transisi). Tapi kami akan terus berusaha menemui FIFA," tegasnya.
Penolakan FIFA ini disampaikan Sekjend FIFA, Jerome Valcke, ia menyampaikan tidak mungkin bagi FIFA untuk bertemu dengan delegasi Menpora dalam sela-sela acara kongres.
FIFA mengingatkan Kemenpora, bahwa tindakan pembekuan bakal membuat PSSI dianggap melanggar pasal 13 dan pasal 17 statuta FIFA.
Kini tinggal menunggu waktu suspend dari FIFA yang akan dijatuhkan kepada Indonesia jika SK Pembekuan tak kunjung dicabut paling lambat 29 Mei.